MALAMKEEMPAT, Di manakah pusat dunia ini. MALAM KELIMA, Hidup dengan sungguh-sungguh di sini pada saat ini. Dalam buku Berani Tidak Disukai, kita akan menemukan jawabannya yang secara garis besar berkata bahwa hidup bahagia itu bukan hal rumit asal kita mampu mengubah pola pikir, membuang rasa ingin diakui yang motivasinya ingin dapat pujian.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Akhirnya bisa juga menamatkan membaca buku ini. Buku yang menurutku membacanya butuh waktu lama. Karena di setiap bab kita diajak untuk berfikir dan refleksi atas kehidupan kita seharin hari. Cukup mind-blowing sih buku ini. Membuat cara pandang kita melihat dunia lets start.. Buku ini memiliki alur percakapan seorang filsuf dengan seorang pemuda. Dari awal sampai akhir percakapan ini adalah tentang diskusi bagaimana pemuda ini melihat kehidupan dan bagaimana seorang filsuf melihat kehidupan dari sisi lain. Buku ini terdiri dari lima bab. Yang disebut Malam pertama sampai malam kelima. Di Bab pertamanya Malam Pertama buku ini mengungkapkan teori psikologi Adler, Teleologi dan Aetiologi. Teleologi adalah ilmu yang memplejari keadaan yang kita sendiri yang menciptakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dan Aetiologi adalah ilmu sebab akibat. Apa bedanya? Contoh Ada seseorang yang sangat tidak ingin keluar rumah. Dalam mata teleology, dia memiliki tujuan untuk tidak keluar rumah sehingga dia sendiri yang menciptakan keadaan mual, pusing bahkan sakit. Tetapi dalam Aetiologi, hubungan sebab akibat. Ya aku tidak mau keluar rumah karena aku sakit. See!! Sang filsuf sedang mengajarkan kepada pemuda tersebut sudut pandang lain atas sebuah kejadian, dan sang filsuf pun mengatakan “manusia tidak akan pernah maju selama dia hidup dalam Aetilogi”. Dengan kata lain, kita tidak akan pernah tergerak maju selama kita memberikan alasan-alasan untuk memang diam saja ditempat.“Apa kau puas dengan adanya dirimu?” Apa sih perasaan puas itu? Kenapa kita selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain? Jawabannya menurut sang filsuf “ Saat ini kau tidak bisa merasa benar-benar bahagia karena kau belum belajar mencintai dirimu sendiri. Akan tetapi persis seperti dirimu sekarang itu tidak cukup, Kalau kau tidak bisa benar-benar bahagia. Jelas ada yang tidak beres dengan keadaanmu saat ini. Kau harus terus melangkah dan tidak berhenti”. “Yang penting bukanlah dengan apa seseorang dilahirkan, namun bagaimana dia memanfaatkannya”.Intinya, kalau kau merasa tidak suka dengan keadaanmu sekarang yang kau lakukan adalah bukan dengan berharap menajdi orang lain tetapi belajar belajar dan melangkah. Keren kan? I know.. this books makes me think like a lot.“Trauma itu tidak ada”. Menurut Adler “Tidak ada pengalaman yang dengan sendirinya menyebabkan keberhasilan atau kegagalan kita. Kita tidak menderita syok akibat pengalaman kita – yang dinamakan trauma-namun sebaliknya, kita mengartikannya sesuai dengan tujuan kita. 1 2 Lihat Lyfe Selengkapnya
BeraniTidak Disukai menyajikan jawabannya secara sederhana dan langsung. Berdasarkan teori Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas selain Freud dan Jung, buku ini mengikuti percakapan yang menggugah antara seorang filsuf dan seorang pemuda. Dalam lima percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya
Buku self-development yang mengubah pandangan terhadap dunia dan diri kita Berani Tidak Disukai atau The Courage to be Disliked oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga Dikenal global dengan judul “The Discourage to be Disliked How to Free Yourself, Change Your Life and Achieve Real Happiness”. Merupakan buku terbitan pertama tahun 2013 karya penulis Jepang Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga yang menyajikan pengamatan pandangan psikologis pada abad ke-19 oleh Alfred Adler, seorang psikolog pemuka awal psikologis individual. Mungkin beberapa dari kalian yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi atau memiliki minat terhadap topik tersebut familiar dengan Adler. Tapi saya selaku awam baru kali ini –melalui buku ini- menemui nama tersebut. Buku best seller dan memiliki rating tinggi di situs ulasan buku ini menyajikan perbandingan antara pandangan psikologi Freud dan Jung dengan teori Adler dimana mayoritas manusia lebih memahami dan meyakini pemahaman psikologi Freud dan Jung dengan teori hubungan sebab akibat. Sedangkan Adler sangat menegaskan teori teleologi berpegang pada tujuan. Penyajian topik tersebut dikemas dalam percakapan antara pemuda dan filsuf yang saling membedah pendapat satu sama lain. Apa maksudnya? Jadi, disadari atau tidak kita pasti lebih umum dengan pernyataan sebab akibat akan kehidupan kita, apa yang terjadi pada saat ini, sedikit banyak dipengaruhi oleh peristiwa masa lalu. Trauma, kegagalan, keberhasilan, dan lain-lain terjadi dengan adanya sebab. Saya pribadi setuju dengan hal tersebut, namun berbeda dengan teori Adler. Buku ini menuliskan dengan rinci sebagaimana Adler menekankan bahwa hal-hal tersebut tidak berkaitan dengan sebab akibat melainkan tujuan. Kita harus fokus pada tujuan yang ingin kita raih sehingga kita harus hidup dengan baik dan berusaha maksimal pada saat ini, detik ini, demi tercapainya tujuan. Pemaparan disampaikan sangat jelas karena banyaknya contoh sehari-hari tentang perilaku maupun kejadian yang sering kita jumpai. Terdapat solusi dan kupasan yang membuat kita memahami dan dapat mempelajari bagaimana cara menyederhanakan masalah-masalah tersebut. Meskipun banyak bertolak belakang dengan pandangan kebanyakan orang –dan saya sendiri-, pemaparan oleh sang filsuf selalu masuk akal, membuat saya dalam hati pun tidak dapat mengelak. Banyak sih bagian dimana saya merasa “hah bagaimana bisa?”. Setelah membaca buku ini, ada keinginan untuk melakukan pembenahan diri supaya menganggap hidup ini lebih sederhana. Seperti apa yang dirasakan sang pemuda dalam buku, keinginan menentang gagasan, munculnya pertanyaan, dan rasa tertegun sambil evaluasi diri kerap saya rasakan. Karena semua hal tersebut dapat dijawab di buku ini, saya jadi merasa mendapat jawaban di waktu yang sama. Sulit memang jika kita ingin mengikuti self-developing ala buku ini karena pernyataan-penyataan yang cukup uncommon, tapi semua bisa dicerna oleh nalar. Penulis menyadarkan bahwa rumitnya hidup yang kita jalani bisa berubah karena pada dasarnya semua aspek kehidupan bermuara pada hubungan interpersonal antar-orang. Dengan mengetahui batasan-batasan “intervensi” kehidupan orang lain, kita akan lebih fokus pada tujuan hidup kita dan hidup di masa kini dengan maksimal –tidak terbayang-bayang oleh masa lalu maupun kecemasan masa depan. Dengan adanya batasan tersebut, kita jadi paham bahwa tidak disukai orang lain adalah hal lumrah, kita tidak bisa membuat semua orang selalu menyukai kita. Dan hal tersebut tidaklah salah. Selama tugas kita sebagai manusia sudah terlaksana dalam jalan yang baik, ketidaksukaan orang lain bukanlah hal yang menjadi tanggung jawab kita. Buku ini sangat tepat untuk kalian yang merasa kurang percaya diri karena pengaruh orang lain. Karena saya sendiri pun mulai membacanya di saat beberapa hal yang saya kerjakan menimbulkan ketidaksukaan orang lain terhadap diri saya. Dan alasan pribadinya sih karena salah satu idola saya merekomendasikan buku ini hahaha. Namun tiada penyesalan setelah membacanya. Karena penyajian masalah, solusi, dan penjelasan dimulai dari topik paling dasar hingga umum, maka menjadi mudah lah para pembaca memahami alur buku ini. Selain menambah pengetahuan untuk self-developing, saya juga memperkaya pengetahuan umum mengenai psikologi dan lain-lain. Pembahasannya menggunakan masalah sehari-hari, ini sangat memudahkan kita untuk mencoba gagasan Adler. Kalau bahasa masa kininya sih relatable banget. kutipan quotes dari buku Berani Tidak Disukai atau The Courage to be Disliked oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga Banyak banget nih quotes atau kata-kata dari buku ini yang kelewat tepat sasaran dengan kehidupan kita. Ingin mengutip.. tapi terlalu banyak yang menjadi favorit saya. Salah satu bahasan yang sangat saya suka adalah disinggungnya masalah “kompleks superioritas” yaitu perilaku dimana orang merasa dirinya superior atau lebih tepatnya membuat dirinya superior dan berujung tinggal pada kenikmatan superior yang semu. Pada tahap ini orang memamerkan hal-hal tertentu walaupun sebenarnya ia cenderung tidak memiliki atau tidak mengetahui banyak hal. Fenomena ini sangat banyak kita temui terutama melalui sosial media. Maka dengan ini saya menyimpulkan ulasan atau review untuk buku “Berani Tidak Disukai” mendapat skor Jika kalian tertarik pada tema pembahasannya, saya sangat merekomendasikan untuk membeli dan segera membacanya. Ingat, beli dari toko buku official dan hindari bajakan untuk menghargai penulis ya! “Harus ada yang mulai. Orang lain mungkin tidak bersikap kooperatif, tapi itu tidak ada kaitannya dengan engkau. Nasihatku, adalah ini Kau harus mulai. Tanpa memandang apakah orang lain kooperatif atau tidak.”–Adler, dikutip dari buku Berani Tidak Disukai oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Khairianti SyahputriJakarta, 10 Desember 2020
DapatkanDiskon 10% untuk pembelian BUKU BERANI BAHAGIA ICHIRO KISHIMI PENULIS BERANI TIDAK DISUKAI. Beli Produk Buku Hanya di Blibli. ️ 15 hari retur
Hidup ini terdiri dari serangkaian momen, tanpa masa lalu dan masa depan. Kau berusaha memberikan jalan keluar bagi dirimu sendiri dengan berfokus pada masa lalu dan masa depan. Apa yang terjadi di masa lalu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan dirimu yang ada di sini saat ini, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan bukanlah hal yang perlu dipikirkan di sini pada saat ini. Kalau hidup sungguh-sungguh di sini pada masa kini, kau takkah mempedulikan hal-hal tersebut. halaman 300 Judul Berani Tidak DisukaiPenulis Ichiro Kishimi & Fumitake KogaPenerjemah Agnes CynthiaPenerbit Gramedia Pustaka Terbit Cetakan Pertama, Oktober 2019. Cetakan ke-6, September 2020Jumlah halaman 323 halamanISBN 978-602-06-3321-3 Sinopsis Berani Tidak Disukai, yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, mengungkap rahasia mengeluarkan kekuatan terpendam yang memungkinkan Anda meraih kebahagiaan yang hakiki menjadi sosok yang Anda idam-idamkan. Apakah kebahagiaan adalah sesuatu yang Anda pilih? Berani Tidak Disukai menyajikan jawabannya secara sederhana dan langsung. Berdasarkan teori Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad ke sembilan belas selain Freud dan Jung, buku ini mengikuti percapakan yang terjalin filsuf dan seorang pemuda. Dalam lima percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya memahami bagaimana masing-masing dari kita mampu menentukan arah hidup kita, bebas dari belenggu trauma masa lalu dan beban ekspektasi orang lain. Buku yang kaya kebijaksanaan ini akan memandu Anda memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal tidak penting dari pikiran. Cara berpikir yang membebaskan ini memungkinkan Anda membangun keberanian untuk mengubah dan mengabaikan batasan yang mungkin Anda berlakukan bagi diri Anda. Sudah cukup lama, saya mengincar buku dari dua penulis Jepang Ichiro Kashimi dan Fumitake Koga. Sebulan lalu, saat buku terbarunya berjudul Berani Bahagia dari penulis yang sama telah terbit, maka saya membeli dua buku sekaligus, dan memulai dengan membaca ini dulu. Saya senang, akhir-akhir ini beberapa penerbit besar cukup banyak menerjemahkan buku-buku terbitan dari Jepang. Buku yang pertama kali terbit di Jepang pada tahun 2016 dengan judul Kirawareru Yuki ini sudah terjual jutaan eksemplar. Pertama kali diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama pada Oktober 2019, dan saya membaca buku yang cetakan keenamnya. Baca juga The Life Changing Magic of Tidying Up karya Marie Kondo Tidak banyak yang saya tahu, tapi selama ini ketika membaca Freud, ingatnya ya tentang tokoh psikologi terkemuka. Nah, dibuku ini menawarkan hal yang sangat baru dan berbeda dari buku-buku psikologi pada umumnya. Meskipun termasuk dalam kategori buku self improvement, sang penulis berfokus membahas teori dari salah satu tokoh psikologi dan mengkaji ilmu psikologinya Alfred Alder. Terus terang, sebagai orang awam, ini kali pertama saya mengenal Alfred Alder, satu dari tiga psikolog yang paling berpengaruh di abad kesembilan belas. Ok, di sini tentu saja bukan ingin memperbedatkan tentang siapa teori yang paling unggul. Namun, dari kajian yang dibahas oleh penulisnya, ternyata teori psikologi Alfred Alder ini menarik. Semenarik apa? Semua tersaji dalam bukunya Berani Tidak Disukai. Baca juga Suteru Gijutsu Seni Membuang Barang karya Nagisa Tatsumi Yang menarik dari buku ini Saya suka konsep yang ditawarkan bukunya, berbeda dari buku pada umumnya. Apa yang disampaikannya juga tidak terkesan menggurui. Pembaca seakan diajak untuk berdiskusi, mengungkapkan berbagai pertanyaan yang ada dipikiran, dan diwakili oleh pertanyaan yang disampaikan oleh pemuda. Walaupun di sini obrolan antara seorang pemuda dan filsuf, seperti seorang guru dan murid, tapi tidak kerkesan seperti obrolan guru dan murid yang merasa superior. Obrolan dan diskusinya mengalir seperti dengan seorang kawan. Dalam buku ini mengadopsi format dialog antara seorang filsuf dan seorang anak muda dengan harapan dapat berfukos pada kebimbangan yang mungkin terselip di hati pembaca Fumitake Koga—halaman 318 Jika kamu mengalami kesulitan dalam menerima diri sendiri, ini bacaan yang akan membuka wawasan kamu tentang bagaimana penerimaan diri sehingga kamu bisa menerima dan menyukai diri sendiri. Sebetulnya, poin dari buku ini seperti judulnya bahwa tidak ingin dibenci barangkali adalah tugas kita, tapi apakah orang lain menyukai kita atau tidak, bukanlah tugas kita. Sekali pun ada orang yang berpikir tidak baik tentang kita, kita tidak bisa mengintervensinya. Seperti sebuah pepatah yang berkata, “Engkau bisa membawa seekor kuda ke dalam air, tetapi tidak memaksanya minum.”Buku terjemahannya ini juga nyaman dibaca, terima kasih kepada penerjemah, Agnes Cynthia Jika biasanya dalam buku-buku ilmiah, setiap pembahasan dibagi dalam beberapa bab, tetapi dalam buku ini diistilahkan malam sebagai pengganti kata bab. Menarik kan? Ditulis dengan gaya naratif, di mana seorang pemuda pada malam hari mendatangi filsuf untuk menyampaikan berbagai pertanyaan yang ada di dalam benaknya. Diskusi apa yang disajikan oleh filsuf dan pemuda? Ya, semua tersaji dalam banyak pertanyaan dan jawaban, yang akan memuat lima malam yang terbagi ke dalam MALAM PERTAMA Menyangkal keberadaan trauma MALAM KEDUA Semua persoalan adalah tentang hubungan interpersonal MALAM KETIGA Menyisihkan tugas-tugas orang lain MALAM KEEMPAT Di manakah pusat dunia ini MALAM KELIMA Hidup dengan sungguh-sungguh di sini pada saat ini Baca juga review buku Goodnye Things, Hidup Minimalis Ala Orang Jepang karya Fumio Sasaki Pesan moral dari buku ini Kita tidak bisa hidup sesuai ekspektasi orang lain. Kalau kita hidup dengan cara ingin memuaskan ekspektasi orang lain, dan mempercayakan hidup pada orang lain, itu merupakan cara hidup yang sedang mendustai diri sendiri, dan kita memperpanjang dusta pada orang-orang di sekitar kita. Singkatnya, “kebebasan berarti tidak disukai oleh orang lain”. Artinya kau tidak disukai orang lain. Ini bukti bahwa kau sedang menggunakan kebebasanmu, dan tanda bahwa kau hidup dengan prinsip-prinsipmu sendiri. Jadi, jangan takut tidak disukai! Pelajaran penting lainnya, jangan melakukan sesuatu hanya karena ingin dipuji. Baca juga review buku The Book of Ikigai karya Ken Mogi Hubungan interpersonal yang mau tidak mau harus dihadapi seorang individu ketika berusaha untuk hidup seorang individu ketika berusaha untuk hidup sebagai makhluk sosial—itu adalah tugas-tugas kehidupan. Itu merupakan tugas dalam artian seseorang tidak punya pilihan selain menghadapinya. Pertama-taman, coba kita cermati tugas untuk bekerja. Terlepas dari jenis pekerjaannya, tidak ada pekerjaan yang dapat diselesaikan seorang diri. Contohnya, aku biasanya ada di sini, di ruang belajar, menulis naskah buku. Menulis adalah pekerjaan yang sepenuhnya bersifat otonom, sehingga aku tidak bisa meminta orang lain mengerjakannya untukku. Tapi kemudian ada pula editor dan banyak lagi yang lainnya, yang tanpa bantuan mereka pekerjaan itu tidak akan dapat terealisasi, dari orang-orang yang mengurus desain buku dan percetakan, sampai petugas distribusi dan staf toko buku. Pekerjaan yang bisa diselesaikan tanpa kerja sama orang lain pada prinsipnya mustahil dilakukan. halaman 108 Baca juga review buku Ikigai Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Ala Orang Jepang Berikut ini beberapa kalimat favorit saya dalam buku Berani Tidak Disukai Bukan dunia yang rumit. Tapi kaulah yang membuat dunia ini rumit. halaman xviiiSaat ini, dunia ini terlihat rumit dan misterius bagimu, tapi jika engkau berubah, dunia ini akan terlihat lebih sederhana. Persoalannya bukan tentang bagaimana dunia ini, tepi tentang bagaimana engkau. halaman xixKita tidak ditentukan oleh pengalaman kita, namun arti yang kita berikan pada pengalaman-pengalaman itu menentukan dengan sendirinya. halaman 13Hidupmu bukanlah sesuatu yang diberikan orang lain, tetapi sesuatu yang engkau pilih sendiri, dan kaulah yang bisa memutuskan bagaimana caramu menjalani hidup. halaman 14Terlepas dari apa yang terjadi dulu, makna yang diberikan pada peristiwa itulah yang menentukan seperti apa masa kini seseorang. halaman 22Kita tidak bisa mengubah masa lalu, dan itulah sebabnya hidup itu begitu sulit. halaman 22Sekurang-kurangnya, aku tidak merasa ingin menjadi orang lain dan aku menerima diriku apa adanya. halaman 30“Yang penting bukanlah dengan apa engkau dilahirkan. Sebaliknya, kau justru harus berfokus pada bagaimana kau bisa memanfaatkannya. halaman 31Di tahap tertentu kehidupanmu, kau memilih untuk “menjadi tidak bahagia”. Ini bukan karena kau dilahirkan dalam keadaan yang tidak membahagiaakan atau berakhir dalam situasi yang tidak membahagiakan. Hanya saja, engkau menilai bahwa “menjadi tidak bahagia” itu baik untukmu. halaman 34Manusia bisa berubah sewaktu-waktu tanpa memandang lingkungannya. Kau tidak bisa berubah hanya karena kau mengambil keputusan untuk tidak berubah. halaman 40Jangan lupakan poin ini manusia harus berubah. Kau, sebagaimana dirimu saat ini, harus memilih gaya hidupmu. Mungkin ini terlihat sulit, tapi sebenarnya cukup sederhana. halaman 45Kalau seseorang yakin pada dirinya sendiri, dia tidak perlu merasa berbangga. Dia hanya melakukannya karena perasaan inferior yang sangat kuat. Dia makin merasa perlu memamerkan keunggulannya. Ada kekhawatiran bahwa kalau dia tidak melakukannya, tidak ada seorang pun yang akan menerima “apa adanya diriku”. Ini adalah kompleks superioritas sepenuhnya. halaman 78Memahami sepenuhnya perasaan orang yang sedang menderita adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan siapa pun. Tapi, selama ia terus memanfaatkan kemalangannya untuk menjadi “istimewa”, ia akan selalu membutuhkan kemalangan tersebut. halaman 81Kita akan selalu membandingkan diri dengan orang lain, tak peduli bagaimanapun keadaannya. Justru disitulah perasaan inferior kita muncul, bukan? halaman 84Semua manusia setara, tapi tidak sama. halaman 85Aku menarik diri dari tempat-tempat yang disibukkan dengan menang dan kalah. Saat seseorang berupaya menjadi dirinya sendiri, persaingan jelas akan menjadi penghalang. halaman 86Alasan begitu banyak orang tidak benar-benar merasa bahagia ketika membangun kesuksesan mereka di mata masyarakat adalah karena mereka hidup dalam kompetisi. Karena bagi mereka, dunia adalah tempat yang berbahaya dan dipenuhi lawan. halaman 90… saat seserang terbebas dari skema persaingan ini, tuntutan untuk menang dari orang akan sirna. Dia juga akan terlepas dari kekhawatiran yang menyatakan, Mungkin aku akan kalah. Dan dia menjadi mampu merayakan kebahagiaan orang lain dengan sepenuh hati. Dia mungkin bisa menjadi pribadi yang dapat berkontribusi secara aktif pada kebahagiaan orang lain. Tipe orang yang selalu bersedia membantu di saat-saat sulit—itulah yang pantas disebut kawan seperjuanganmu. halaman 92-93Saat kau sungguh-sungguh bisa merasakan bahwa “manusia adalah kawan seperjuanganku”, caramu memandang dunia akan berubah sepenuhnya. Kau tidak akan menganggap lagi dunia ini sebagai tempat yang berbahaya, atau dihantui kebimbangan yang tidak perlu; dunia ini akan menjadi tempat yang aman dan menyenangkan bagimu. halaman 93….Fakta bahwa amarah merupakan satu bentuk komunikasi, dan kita bisa tetap berkomunikasi tanpa menggunakannya. Kita bisa menyampaikan pikiran dan niat kita, yang bisa diterima tanpa membutuhkan amarah. Kalau kau belajar memahami hal ini lewat pengalaman, emosi itu tidak akan muncul lagi dengan sendirinya. halaman 102Mengakui kesalahan, menyampaikan permintaan maaf, dan mundur dari upaya perebutan kekuasaan—tidak ada satu pun yang berarti kalah. Upaya meraih superioritas tidak dilakukan melalui persaingan dengan orang lain. halaman 104Banyak orang berpikir semakin banyak teman yang kau miliki maka akan semakin baik, tapi aku tidak begitu yakin dengan hal itu. Tidak ada nilai yang bisa didapatkan dari jumlah teman atau kenalan yang kau miliki. Dan ini adalah pokok bahasan yang terkait dengan tugai mencintai, tapi apa yang seharusnya kita pikirkan adalah jarak dan kedalaman dari suatu hubungan. halaman 112… ketimbang menunggu orang lain untuk berubah atau menunggu situasi berubah, engkaulah yang mengambil langkah pertama untuk maju. halaman 113Begini, orang adalah makhluk yang luar biasa egois, yang mampu menemukan sebanyak apa pun kekurangan dan cacat dalam diri orang lain setiap kali mereka menghendakinya. halaman 118Fakta bahwa engkaulah yang menentukan gaya hidupmu, bukan orang lain. halaman 120“Yang penting bukanlah apa yang menyertai seseorang sejak lahir, tapi bagaimana orang itu memanfaatkannya.” halaman 122… bahwa nilai-nilai dan kebahagiaan manusia tidak dapat dibeli dengan uang. halaman 128Saat seseorang mencari pengakuan dari orang lain, dan memandang dirinya hanya berdasarkan penilaian orang lain terhadapnya, pada akhirnya dia sama dengan orang yang sedang menjalani kehidupan orang lain. halaman 136… kalau engkau tidak hidup untuk memuaskan ekspektasi orang lain, begitu juga orang lain tidak hidup untuk memuaskan ekspektasimu. Seseorang mungkin tidak bertindak dalam cara yang engkau inginkan, tapi tidak masuk akal untuk menjadi marah karenanya. Itu wajar saja. halaman 136Pikirkan, siapa yang nanti akan menerima hasil akhir yang mungkin muncul akibat pilihan yang diambil? halaman 142Hanya engkau satu-satunya orang yang bisa mengubah dirimu sendiri. halaman 144… orang lain tidak hidup untuk memuaskan ekspektasimu. halaman 146… mencampuri tugas orang lain dan mengambil alih tugas mereka mengubah hidup seseorang menjadi sesuatu yang berat dan penuh kesukaran. halaman 148Yang bisa kaulakukan sehubungan dengan hidupmu sendiri adalah memilih jalan terbaik yang kauyakini. Di pihak lain, ukuran seperti apa yang dikarenakan orang lain pada pilihan tersebut? Itu adalah tugas mereka, dan bukan hal yang dapat kau ubah. halaman 150Singkatnya, “kebebasan berarti tidak disukai oleh orang lain”. Artinya kau tidak disukai orang lain. Ini bukti bahwa kau sedang menggunakan kebebasanmu, dan tanda bahwa kau hidup dengan prinsip-prinsipmu sendiri. halaman 168Yang kumaksud ialah jangan takut tidak disukai. halaman 169“Tidak ingin dibenci” barangkali adalah tugasku, tapi apakah orang ini atau orang itu tidak menyukaiku atau tidak bukanlah tugasku. Sekalipun ada seseorang yang tidak berpikir baik tentangku, aku tidak bisa mengintervensinya. halaman 171Keberanian untuk bahagia juga mencakup keberanian untuk tidak disukai. Ketika kau sudah memperoleh keberanian in, seluruh hubungan interpesonalmu akan segera berubah menjadi sesuatu yang ringan. halaman 171Orang sejatinya tidak pernah, dan tidak mungkin, hadir sendiri atau terpisah dari komunitasnya. halaman 202… kau harus memulainya. Tanpa melihat apakah orang lain bersikap kooperatif atau tidak. halaman 229Tiga hal yang perlu dilakukan di titik ini “penerimaan diri”, “keyakinan pada orang lain”, dan “kontribusi terhadap orang lain.” halaman 246}Dia hanya perlu berfokus pada apa yang bisa diubahnya, ketimbang berfokus pada apa yang tidak bisa diubahnya. halaman 248Karena menerima dirinya sendiri apa adanya itulah seseorang dapat memiliki “keyakinan pada orang lain” tanpa merasa takut dimanfaatkan. Dan karena bisa menaruh keyakinan tanpa syarat pada orang lain itulah, dan merasa bahwa mereka adalah kawan seperjuangan, dia bisa terlihat dalam “berkontribusi bagi orang lain”. Selain itu, karena berkontribusi terhadap orang lain itulah dia bisa memiliki kesadaran mendalam bahwa “aku berguna bagi orang lain”, dan menerima dirinya apa adanya. Seseorang bisa menerima dirinya. halaman 265Karena orang bisa berubah, tanpa memandang usia. halaman 267Bagi manusia, ketidakbahagiaan terbesar adalah tidak mampu menyukai diri sendiri. halaman 277Penerimaan diri adalah langkah pertama yang vital. Kalau kau bisa memiliki keberanian untuk menjadi normal, caramu memandang dunia akan berubah drastis. halaman 288Kalau hidup ini seperti mendaki gunung untuk mencapai ke puncak, pada akhirnya sebagian besar hidup kita adalah “dalam perjalanan” halaman 291Dusta kehidupan yang terbesar dari semuanya adalah tidak hidup di sini pada saat ini. Memandang masa lalu dan masa depan, mengarahkan sinar temaram pada seluruh kehidupan, dan percaya bahwa dia berhasil melihat sesuatu. Sampai sekarang, kau telah berpaling dari hidupmu di sini pada saat ini, dan hanya mengarahkan sinar pada masa lalu dan masa depan buatan. Kau telah mengatakan dusta besar pada kehidupanmu, kepada momen-momen tak tergantikanmu. halaman 306 Buku ini saya beli di Baca juga buku bajakan rugikan diri sendiri dan banyak pihak Happy reading! Baca juga review buku literatur Jepang The Life Changing Magic of Tidying Up Seni Beres-Beres dan Metode Merapikan karya Marie KondoGoodbye Things Seni Hidup Minimalis Ala Orang Jepang karya Fumio SasakiSuteru Gijutsu Seni Membuang Barang karya Nagisa TatsumiIkigai Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang Umur Ala Orang JepangBerani Tidak Disukai karya Ichiro Kishimi dan Fumitake KogaBerani Bahagia karya Ichiro Kishimi dan Fumitake KogaThe Book of Ikigai karya Ken MogiHidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan karya Tsuneko Nakamura dan Hiromi OkudaKeajaiban Toko Kelontong Namiya karya Keigo HigashinoPulau Sae karya Mizuki TsujimuraConvenience Store Woman Gadis Minimarket karya Sayaka MurataThe Traveling Cat Charonicles karua Arikawa HiroYour Name karya Shinkai Makoto
Yukbaca rangkuman Buku Berani Tidak Disukai. Fenomena dari Jepang untuk Membebaskan Diri, Mengubah Hidup, dan Meraih Kebahagiaan Sejati. Berani Tidak Disukai (2013) menjelaskan panduan untuk memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran. Cara pikir yang membebaskan ini memungk
ReviewBuku Berani Tidak Disukai: Buku ini akan mengungkapkan sebuah kekuatan terpendam dalam proses meraih kebahagiaan hakiki, dimana sebuah kebahagiaan merupakan sesuatu yang kalian pilih. Terdapat teori di dalam buku ini, seperti contohnya teori Alfred Alder yang merupakan satu dari tiga psikolog termuka pada abad ke 19 yang akan
BeraniTidak Disukai. by. Ichiro Kishimi, Fumitake Koga, Agnes Cynthia (Translator) 4.06 · Rating details · 42,264 ratings · 5,068 reviews. Membaca buku ini bisa mengubah hidup anda. jutaan orang sudah menarik manfaat darinya. sekarang giliran anda. Berani Tidak Disukai, yang sudah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar, mengungkap rahasia
Bagikamu yang ingin mencicipi teori psikologi Adler dalam buku Berani Tidak Disukai dapat langsung membeli dan memesannya di Gramedia.com. Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli bukunya sekarang! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.
DapatkanDiskon 10% untuk pembelian BUKU BERANI TIDAK DISUKAI & BERANI BAHAGIA BY ICHIRO KISHIMI. Beli Produk Buku Hanya di Blibli. ️ 15 hari retur. BUKU BERANI TIDAK DISUKAI & BERANI BAHAGIA BY ICHIRO KISHIMI Rp 244.800. Rp 272.000 10%. Deskripsi Produk
SRVcEP. 8o3t2yuvyp.pages.dev/2798o3t2yuvyp.pages.dev/7288o3t2yuvyp.pages.dev/5658o3t2yuvyp.pages.dev/8458o3t2yuvyp.pages.dev/4448o3t2yuvyp.pages.dev/5418o3t2yuvyp.pages.dev/9168o3t2yuvyp.pages.dev/936
review buku berani tidak disukai