PulauKambing di daerah Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu destinasi menarik yang sayang untuk Anda lewatkan. Salah satu pulau dengan nama hewan di Indonesia ini menawarkan keindahan yang luar biasa. Meskipun memiliki nama Pulau Kambing tetapi jangan berharap untuk menjumpai banyak kambing di pulau ini.
Biogeografi – Persebaran flora dan fauna di seluruh dunia dibatasi oleh tata ruang dan waktu. Batasan tersebut terbentuk secara alami, seperti gunung, bukit, tebing, danau, sungai, padang apsir serta lautan yang menjadi penghambat tumbuhan dan satwa untuk melaluinya. Pengertian BiogeografiPengertian Menurut Para AhliRuang LingkupJenis Biogeografi1. Afrotropika2. Antarktika3. Australasia4. Indomalaya5. Nearktika6. Neotropika7. Oseania8. PalearktikaWilayah Biogeografi IndonesiaFaktor Persebaran1. Faktor Fisika. Iklimb. Tanahc. Relief atau Ketinggian2. Faktor Non FisikJenis Adaptasi Biogeografi adalah salah satu cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Pengetahuan mengenai distribusi flora dan fauna bertujuan untuk mengungkap kehidupan organisme dan hal-hal yang mempengaruhinya. Ilmu ini tidak hanya seputar spesies apa dan dimana?, namun juga terkait mengapa dan mengapa tidak? Pola sebaran spesies dapat dijelaskan berdasarkan gabungan faktor-faktor keturunan, seperti spesifikasi, kepunahan spesies, pergeseran benua, glasiasi, jalur sungai, permukaan laut serta ketersidian sumber daya alam. Pengertian Menurut Para Ahli Pola distribusi atau sebaran makhluk hidup di bumi pertama kali dijelaskan oleh Alfred Russel Wallace pada tahun 1800-an. Ia mengemukaan bahwa ada hubungan antara makhluk hidup dengan daerah atau wilayah tertentu di permukaan bumi. Menurutnya, bumi terbagi menjadi 6 wilayah biogeografi karena setiap wilayah memiliki jenis tumbuhan dan satwa yang khas serta unik. Pada masing-masing wilayah geografis dibatasi oleh rintangan berupa kondisi alam yang berkaitan dengan proses geoglogi pemisahan atau penyatuan benua pada masa lampau. Batasan alam tersebut menyebabkan halangan sehingga sebaran makhluk hidup terbatas pada tempat tertentu. Pada tahun 1858, Alfred Russel Wallace juga menyadari bahwa perubahan-perubahan geologi di kawasan Indonesia bagian tengah juga menjadi penyebab terhadap persebaran flora dan fauna. Ilmu biogeografi tercipta di Indonesia ketika Wallace menyampaikan kalimat pada Henry Bates, yaitu “I believe the western part to be a separaed portion of continental Asia, the eastern the fragmentay prolongation of a former Pacific continent.” Pada perkembangannya, pada tahun 1910 sebelum Wallace meninggal ia menjelaskan pada bukunya “The World of Life” Chapman and Hall, London dan menggeser garis Wallace pada sektor Sulawesi lebih ke timur, karena di Sulawesi Barat masih banyak ditemukan satwa-satwa berciri Asia asiatis. Pendapat ahli lain, seperti John dan Kathy MacKinnon 1986 serta Mackinnon dan Arta 1982 juga telah mengidentifikasi 7 jenis biogeografi utama di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa – Bali, Kalimantan, Sulawesi, Sunda Kecil, Maluku dan Papua. Masing-masing unit dibagi kembali dalam sub unit, sehingga prioritas utama ditempatkan pada kawasan perlindungan besar meliputi ekosistem utama. Ruang Lingkup Lingkup biogeografi merupakan pembagian sebaran makhluk hidup di permukaan bumi berdasarkan pola sebaran organisme darat. Ruang lingkupnya biogeografi dibagi oleh WWF World Wildlife Fund menjadi delapan dengan luasan sebagai berikut Zona BiogeografiWarnaLuas WilayahCakupan Juta Km2Eurasia + N. Juta Km2Amerika Juta Km2Afrika + ArabNeotropikUngu19 Juta Km2Amerika Juta Km2Australia + PapuaIndo Juta Km2S. Asia + SE. AsiaOseania–1 Juta km2PolinesiaAntartika–03. Juta Km2Kutub Selatan Jenis Biogeografi Terbentuknya zona-zona tersebut dipengaruhi oleh ekologi, geologi, morfologi, tanah, air dan manusia. Berikut adalah penjelasan masing-masing kawasan biogeografi, yaitu Wikipedia Commons 1. Afrotropika Kawasan biogeografi afrotropik meliputi benua Afrika tepatnya di selatan Gurun Sahara, selatan dan timur Jazirah Arab, pulau Madagaskar, Iran Selatan, Pakistan Barat Daya, serta kepulauan di Samudera Hindia. Di wilayah afrotropik dapat ditemukan beberapa hewan endemik, seperti burung dari keluarga ostrich burung unta, sunbird, secretary bird, guineafowl dan mousebirds. Terdapat pula jenis mamalia endemik, antara lain aardvark, tikus mondok afrosoricida, dan macroscelidea. Contoh keragaman flora dapat dilihat di Madagaskar dan kepulauan di Samudera Hindia, yaitu 10 jenis tumbuhan berbunga endemik dan 8 diantaranya berada di Madagaskar. 2. Antarktika Zona biogeografi antarktika meliputi seluruh daerah benua antarktika dan beberapa gugus pulau di Samudera Hindia dan Atlantik. Semua kawasan yang masuk dalam lingkup ini memiliki suhu dingin dan udara yang kering. Benua antarktika adalah daerah yang hanya mampu menopang 2 jenis tumbuhan vaskulaer, 250 jenis lichen, 100 jenis moss, kurang dari 30 jenis liverwort, serta 700 spesies alga terretrial. Kril antarktika adalah crustacea seperti udang yang sangat penting dalam ekosistem laut kutub selatan. Hewan ini adalah makanan bagi anjing laut, penguin, cumi-cumi, berbagai jenis buruh, serta paus. Sedangkan tumbuhan seperti tundra adalah jenis flora yang mampu hidup di wilayah ini. Tundra disini dibagi 4 jenis, yaitu Marienlandia Antarctic Tundra, Maudlandia Antarctic Tundra, Scotia Sea Islands Tundra, Southern Indian Oceans Island Tundra. 3. Australasia Kawasan biogeografi Australasia meliputi wilayah Australia, Selandia Baru, Pulau Papua, serta wilayah timur Indonesia lainnya, seperti Sulawesi, Maluku, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, dan Timor. Wilayah Australasia secara langsung berbatasan dengan biogeografi Indo-Malaya dan memiliki daerah yang disebut zona peralihan sebagai batas yang digambarkan dengan garis wallace, weber dan lydekker. 4. Indomalaya Wilayah biogeografi indo-malaya meliputi sebagian besar kawasan Asia Sealtan dan Tenggara. Mulai dari Afghanistan hingga ke China selatan dan Bali di Indonesia. Sebutan lain untuk wilayah ini adalah kawasan Oriental. Ciri khas dari mamalia di kawasan ini adalah berukuran besar atau dikenal dengan hewan Asiatis, seperti harimau, gajah, badak,tapir, orangutan, kuda nil dan sebagainya. Sedangkan jenis burung endemik yang ada meliputi keluarga irenidae, megalaimidae, dan rhabdornithidae, serta pheasant, pittas, old world babblers, dan flowerpeckers. 5. Nearktika Cakupan wilayah nearktika adalah benua Amerika bagian utara, termasuk Greenland, Florida, dan Meksiko. Namun terdapat beberapa pengecualian, seperti Florida Selatan, Meksiko Timur, Amerika Tengah, dan Kepulauan Karibian yang masuk kedalam zona Neotropik. Zona neartika dibagi menjadi 4 bioregion, yaitu Canadian Shield, Western North America, Eastern North America, dan Northern Mexico-Southwestern North America. Beberapa contoh jenis satwa yang berasal dari wilayah nearktika adalah anjing, serigala, rubah, kuda, tapir, serta butung wrentits. 6. Neotropika Kawasan biogeografi neotropik mencakup seluruh zona tropis Amerika serta zona iklim sedang Amerika Selatan. Wilayahnya dimulai dari Yucatan di Mexico hingga Tierra del Fuego di Argentina. Zona neotropika memiliki 31 spesies burung endemik, antara lain rhea, tinamous, toucan, tanager, currasow, hummingbird, dan wren. Jenis mamalia yang dimiliki kawasa ini yaitu armadillo, kukang, capybara, monyet dunia baru, possums, dan guinea pig. Pisces atau ikan-ikanan di wilayah neotropika jumlahnya sangat banyak dan menjadi yang terbanyik dibanding zona biogeografi lainnya, yaitu 57000 jenis dari 66 famili berbeda. Sedangkan tumbuhan yang berasal dari kawasan ini,, yakni tomat, cokelat, kacang lima, serta kentang yang asalnya dari Peru dan Bolivia. 7. Oseania Biogeografi oseania sangatlah unik karena terdiri dari ribuan kepulauan. Wilayahnya meliputi Micronesia, Kepulauan Fiji, Kepulauan Hawaii, dan Polynesia. Iklim di zona ini adalah tropis hingga subtropis dengan kelembaban yang tergantung dengan topografi dan arah angin. Zona oseania merupakan kawasan yang terisolasi dari benua lainnya, sehingga sebaran flora maupun fauna umumnnya berasal dari luar pulau melalu jalur laut. Tumbuhan dan satwa oseania sangat mirip dengan indomalaya, selain itu juga ada kemiripan dengan flora dan fauna dari Amerika Selatan dan Australia. 8. Palearktika Zona palearktik adalah kawasan biogeografi terluas dibanding lainnya. Secara umum, wilayahnya mencakup benua Eropa, Asia bagian utara pegunungan Himalaya, Afrika Utara serta bagian utara dan tengan Arab. Karakteristik utama dari wilayah palearktika adalah beriklim sedang dan boreal atau sub-artctic. Burung endemik yang berasal dari zona palearktika seperti burung accentors, callomyscidae, prolagidae dan ailuridar. Sedangkan hewan-hewan dari paleartik seringkali juga tersebar ke daerah neartik karena terdapat jalur darat pada masa lampau, seperti rusa, beruang grizzlu, bison, reindeer dan elk. Wilayah Biogeografi Indonesia Secara geografis, wilayah Indonesia berada pada posisi yang unik. Hal ini menyebabkan kawasannya memiliki pola biogeografis atau sebaran flora dan fauna yang unik pula. Indonesia terbagi menjadi dua zona biogeografis, yaitu Indo-Malaya serta Australasia, bahkan berada ditengah-tengah keduanya. Lokasi yang strategis ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekayaan keanekaragaman hayati terbesar dunia termasuk jenis-jenis endemik. Zona sebaran di Indonesia terbagi menjadi 3 pola, yaitu asiatis, peralihan dan australis. Terbentuknya zona ini dipengaruhi leh bentuk fisik kepulauan Indonesia serta pola migrasi flora dan fauna. Faktor Persebaran Poal sebaran organisme dari satu tempat ke tempat lainnya menghadapi penghalang yang terbentuk secara alami. Penghalang tersebut penjadi pengendali distribusi makhluk hidup yang dapat dikelompokkan menjad faktor fisik dan non fisik berikut ini Pixabay 1. Faktor Fisik a. Iklim Curah Hujan Wilayah yang memiliki curah hujan sepanjang tahun umumnya mempunyai vegetasi hujan. Berkurangnya jumlah curah hujan akan berpengaruh terhadap bentuk hutan yang berubah menjadi semak belukar atau padang rumput. Sedangkan di daerah gurun yang bercurah hujan sangat rendah, maka vegetasi yang ada akan bergantung pada musim-musim ketika terdapat kenaikan curah hujan. Jenis tanaman dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan kebutuhan airnya, yaitu Hygrophytes, yaitu tanaman yang hidup pada kondisi air banyak contohnya bakau; Mesophytes, yaitu tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah sedang; Xerophytes, yaitu tanaman yang hidupnya dengan menyesuaikan kadar air yang ada. Tanaman jenis ini mampu beradaptasi dan biasanya memiliki daun berlapis lilin untuk mengurangi penguapan, kulit pohon tebal dan sistem akar yang dalam contohnya kaktus. Suhu Suhu adalah besaran derajat panas dingin suatu benda atau lingkungan. Keadaan temperatur lingkungan dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Semakin tinggi suhu maka variasi jenis tanaman akan semakin banyak. Namun sebaliknya, suatu wilayah yang terkena sedikit sinar matahari akan memiliki sedikit vegetasi tumbuhan. Kelembaban Udara Sebaran flora juga dipengaruhi oleh kadar uap air di udara. Semakin lembab suatu wilayah maka flora yang ada akan semakin beragam. Lingkungan dengan udara yang kering akan memiliki sedikit variasi jenis. Bahkan terdapat beberapa jenis tumbuhan yang hanya dapat hidup di wilayah dengan kelembaban yang tinggi. Angin Proses penguapan dan transiprasi tanaman juga dipengaruhi oleh faktor angin. Contohnya adalah angin bahorok yang dapat mengeringkan perkebunan tembakau di Delli, serta jenis angin lainnya seperti angin dingin dan angin laut. Arah tiupan angin juga berpengaruh terhadap perkembangbikan hewan karena risiko bahaya yang ditimbulkan, termasuk bagi manusia. Sinar Matahari Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menghasilkan makanan dan energi. Kurangnya asupan sinar matahari akan menjadikan tumbuhan sulit berkembang. Sinar matahari yang menyinari permukaan bumi juga berpengaruh terhadap perkembangbiakan hewan. Sinar matahari yang terlalu terang mengakibatkan proses persalinan hewan semakin sulit. b. Tanah Tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang terdiri dari bahan mineral dan organik. Tanah juga menjadi tempat hidup hewan maupun tumbuhan, serta manusia. Tumbuhan dapat berkembang dengan baik pada lahan yang memiliki kandungan hara tertentu, jenis tanah dan tingkat kesuburan. Wilayah dengan tanah yang subur menjadi habitat banyak hewan dan tumbuhan. c. Relief atau Ketinggian Tinggir rendah permukaan bumi berpengaruh terhadap kandungan udara dan intensitas sinar matahari. Kawasan dataran rendag umumnya ditumbuhi tanaman berdaun lebat, sedangkan wilayah yang semakin tinggi jarang ditumbuhi tanaman. Hal tersebut juga berbanding lurus dengan populasi hewan yang ada. 2. Faktor Non Fisik Tumbuhan, contohnya adalah perlindungan yang diberikan pohon-pohon besar terhadap pohon dibawahnya yang lebih contohny adalah simbiosis mutalisme antara serangga dengan bunga sehingga membantu contohnya adalah kemampuan manusia untuk mengubah suatu ekosistem dengan penebangan, pengairan, pemupukan dan penanaman, seperti alih fungis lahan hutan untuk pertanian, perkebunan, maupun Makanan merupakan rantai-rantai makanan yang saling berkaitan sehingga membentuk jarin-jaring bila digambarkan. Jaring-jaring makanan terbentuk akibat satu makhluk hidup memangsa satu jenis makhluk hidup lainnya. Adanya jaring-jaring makan berpengaruh terhadap sebaran biogeografi hewan dan Adaptasi adalah cara bagaimana organisme menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi akan terjamin keberlangsungan hidup dan populasinya. Jenis Adaptasi Keberhasilan biogeografi makhluk hidup pada kawasan tertentu dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi, yaitu Adaptasi Morfologi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan oragan tubuh sesuai dengan kebutuhannya, misalnya gigi singa dan harimau yang bentuknya runcing untuk mencabik daging Fisiologi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya sehingga alat-alat tubuhnya mengalami perubahan untuk bertahan hidup. Contohnya adalah onta yang berevolusi memiliki kantung air di punuknya sebagai cadangan air di habitat padang Perilaku adalah kemampuan makhluk hidup berkaitan dengan tingkah laku terhadap lingkungannya, misalnya kemampuan bungkon untuk merubah warna sesuai lingkungannya agar terhindar dari pemangsa.
Ahlibiologi molekuler, mendefinisikan biogeografi sebagai pembelajaran tentang garis keturunan gen, sedangkan ahli ekologi menganggap biogeografi adalah kajian tentang ekosistem dan persebaran geografikal. Biogeografi juga dikenal sebagai pembelajaran yang terkait dengan biosfer, yang mengandung tentang alam fisik disekitar, baik tanah, hewan
Persebaran fauna di Indonesia menurut Alfred Russel Wallace terbagi menjadi Fauna Asiatis, yang terdapat di wilayah Indonesia bagian barat, meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Fauna daerah Asiatis lebih identik dengan fauna di wilayah Oriental Fauna Peralihan, yang terdapat di wilayah Indonesia bagian tengah, meliputi Sulawesi, NTB, dan NTT Fauna Australis, yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur, meliputi wilayah Maluku dan Papua. Fauna daerah Australis lebih identik dengan fauna di wilayah Australia Jadi, jawaban yang tepat adalah D.
Dilihatdari peta di atas, hewan di Indonesia mencerminkan posisi di antara biogeografi Oriental dan Australian. Zona Oriental Zona ini tersebar di wilayah Indonesia bagian barat, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, dan beberapa pulau kecil di sekitarnya.
Mahasiswa/Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung24 Januari 2022 0842Hai Evri, Kakak coba bantu jawab yah. Karakteristik fauna di indonesia mencerminkan posisi diantara daerah biogeografi Oriental di Indonesia bagian barat dan Australis di Indonesia bagian timur Berdasarkan klasifikasi ini, Indonesia bagian barat termasuk zona Oriental, sementara Indonesia bagian timur termasuk zona Australis. 1. Zona Oriental pada wilayah Indonesia bagian barat dipengaruhi benua Asia. Wilayah ini terdiri dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan pulau kecil disekelilingnya, seperti Bangka, Belitung, Lingga, Madura dan Bawean. Fauna di daerah ini bersifat asiatis karena memiliki kesamaan dengan fauna di daratan benua Asia. Contoh fauna ini adalah gajah Sumatera, orangutan, badak Jawa, harimau Sumatera dan siamang. Fauna kelompok ini ditandai dengan binatang menyusui Mamalia yang berukuran besar. Pada wilayah ini banyak ditemukan primata. Selain siamang dan orangutan, juga terdapat lutung, bekantan dan owa. 2. Zona Australis pada wilayah Indonesia bagian timur memiliki fauna mirip dengan fauna benua Australia. Wilayah ini terdiri dari pulau Papua dan sekitarnya, seperti pulau Biak, dan kepulauan Raja Ampat. Fauna Australis di daerah ini memiliki kesamaan dengan fauna di daratan benua Australia. Contoh fauna ini adalah fauna ini adalah marsupalia mamalia berkantung seperti kanguru pohon. Binatang ini memiliki kekerabatan dengan marsupalia di Australia seperti kanguru dan koala. Selain marsupalia, di wilayah ini juga dapat ditemukan monotremata mamalia bertelur seperti echidna, yang berkerabat dengan platipus dari Australia. Dari jenis fauna burung, wilayah ini terkenal karena banyaknya burung berwarna-warni, seperti kakatua, kasuari, dan burung cendrawasih. Semoga menjawab pertanyaannya.
Jenisflora dan fauna di Indonesia tersebar dan memiliki berbagai macam keunikan yang berbeda- beda di setiap daerah. Keanekaragaman hayati di Indonesia, dibagi menjadi dua, yaitu keanekaragaman hayati flora dan keanekaragaman hayati fauna. Sebagai daerah yang berpulau- pulau dan luas, persebaran fauna dan flora di Indonesia juga terbagi berdasarkan wilayah yang ada di Indonesia. Keanekaragaman Flora di Indonesia
Uploaded byAstriHandayani 50% found this document useful 2 votes2K views3 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document50% found this document useful 2 votes2K views3 pagesLetak Biogeografis Indonesia Dan Hubungannya Dengan Fauna IndonesiaUploaded byAstriHandayani Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Diperkirakansekarang di Indonesia terdapat sekitar 165 jenis mamalia endemik, 397 jenis burung yang endemik Indonesia, lebih dari 150 reptilia, dan lebih dari 100 spesies ampibi yang tercatat endemik di Indonesia. Bahkan beberapa diantara para satwa hanya ditemukan di satu pulau atau wilayah tertentu di Indonesia saja.
Ada banyak bukti evolusi untuk mendukung teori evolusi, salah satunya adalah biogeografi. Cari tahu selengkapnya tentang bukti yang satu ini, yuk! Setelah mempelajari tentang evolusi, mulai dari teori-teori atau riwayatnya, mekanisme, hingga skala evolusi, sekarang kita pelajari mengenai bukti-bukti evolusi. Namanya teori pasti perlu pendukung, dong? Teori tanpa pendukung rasanya hampa, seperti hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga~ Nyanyi dulu, yuk! dok. Giphy Oke oke, cukup nyanyinya, sekarang kita balik lagi ke bukti evolusi. Ada banyak bukti evolusi yang bisa mendukung teori evolusi, seperti pengamatan langsung, artificial selection, homologi molekuler, embryologi, homologi organ, evolusi divergen dan konvergen, catatan fosil, dan biogeografi. Nah, salah satu bukti evolusi yang akan kita bahas di sini adalah biogeografi. Apa yang Dimaksud dengan Biogeografi?Alasan Biogeografi Dijadikan Sebagai Bukti EvolusiPeta Biogeografi IndonesiaContoh Soal Biogeografi dan Pembahasannya Apa yang Dimaksud dengan Biogeografi? Kalau kita lihat dari istilahnya, ada gabungan antara ilmu biologi dan geografi. Artinya, pengertiannya pasti nggak jauh dari makhluk hidup dan suatu ruang. Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu. Bisa dikatakan juga bahwa ilmu ini akan ngomongin tentang pola distribusi dan dispersal penyebaran suatu spesies. Contoh simpelnya, manusia yang tersebar di berbagai belahan dunia. Bahkan, Kutub Utara bumi pun ada orangnya, yaitu orang-orang Eskimo. Baca juga Perkembangan Teori Evolusi Darwin, Lamarck, dll – Materi Biologi Kelas 12 Alasan Biogeografi Dijadikan Sebagai Bukti Evolusi Lalu, kenapa kok biogeografi dijadikan sebagai bukti evolusi? Ini nyambung dengan bukti evolusi berupa fosil. Misalnya, di Wadi al-Hitan, Faiyum, Mesir ditemukan Basilosaurus isis atau paus purba. Contoh biogeografi. Arsip Zenius Ada peranan biogeografi dari hasil temuan fosil tersebut. Basilosaurus isis merupakan paus purba atau nenek moyangnya paus. Dia kan termasuk ikan, kok ada di gurun, sih? Nah, artinya, yang sekarang kita kenal sebagai gurun itu belum tentu dulunya gurun juga. Bisa jadi di masa lalu, gurun tersebut merupakan bioma lain, yaitu laut. Maka dari itu, ditemukan fosil paus purba di lokasi tersebut. Menariknya, Wadi al-Hitan memiliki nama lain—kalau diterjemahkan—lembah paus, karena di lokasi tersebut ditemukan banyak fosil purba, seperti lobster, paus, ikan, hiu, dan masih banyak lagi, elo bisa cari tahu lebih lanjut tentang ini ya kalau penasaran. Dari biogeografi, kita juga bisa mengetahui paleoekologi atau bagaimana ekologi tersebut di zaman purba. Banyak deh, informasi yang kita peroleh dari mempelajari ilmu ini, antara lain ukuran populasi suatu spesiespersebaran suatu spesieshabitat suatu spesiesperanan ekologis suatu spesies Kenapa waktu munculnya spesies baru nggak bisa diprediksi dengan tepat? Karena, waktu kemunculan suatu spesies itu nggak ada batas jelas antara spesies yang baru dengan spesies indukan asalnya. Sampai sini paham, ya? Kalau elo masih perlu informasi tambahan, gue punya rekomendasi video yang berhubungan dengan materi ini. Langsung klik banner di bawah ini, yuk! Baca juga Penemuan Fosil Lucy, Pengubah Sejarah Evolusi Manusia 24 November 1974 Peta Biogeografi Indonesia Studi biogeografi membagi permukaan bumi menjadi beberapa wilayah yang menunjukkan perbedaan komposisi flora dan fauna. Di mana, flora dan fauna yang kita temui saat ini merupakan hasil dari sejarah panjang yang terjadi, seperti kondisi iklim dan geografis, sejarah geologi dari dataran dan iklimnya, evolusi takson yang terlibat, tingkat penyebaran, dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang berlaku. Perhatikan analisis persebaran fauna oleh Charles H. Smith berikut ini. Peta biogeografi dunia oleh Charles H. Smith. dok. Britannica Setiap wilayah memiliki keunikan faunanya masing-masing. Dilihat dari peta di atas, hewan di Indonesia mencerminkan posisi di antara biogeografi Oriental dan Australian. Zona Oriental Zona ini tersebar di wilayah Indonesia bagian barat, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, dan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Fauna yang tersebar di zona ini bersifat asiatis, karena sifat-sifatnya sama seperti fauna yang ada di benua Asia. Misalnya harimau Sumatera, Siamang, gajah Sumatera, orangutan, badak Jawa, lutung, bekantan, dan owa. Zona Australian Zona ini tersebar di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi, Maluku, Papua, dan pulau-pulau di sekitarnya. Karakteristik faunanya mirip dengan fauna yang ada di benua Australia. Contohnya kanguru, echidna, burung kakatua, kasuari, dan cendrawasih. Baca juga Karakteristik Bioma Beserta Jenis dan Contohnya – Materi Biologi Kelas 10 Contoh Soal Biogeografi dan Pembahasannya Gimana, udah paham dengan materi biogeografi? Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi tersebut, gue ada contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Contoh Soal Mengapa biogeografi dianggap sebagai bukti evolusi? Jawab Karena, suatu tempat bisa saja mengalami perubahan. Nah, perubahan lokasi mengakibatkan perubahan spesies. Contohnya pada Wadi al-Hitan, dulunya merupakan lautan—karena ditemukan banyak fosil spesies laut—dan sekarang menjadi gurun yang spesiesnya sejenis unta atau hewan gurun. ***** Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang biogeografi? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya! Baca juga Perbedaan Manusia Purba dan Manusia Modern – Materi Biologi Kelas 12 Referensi Biogeography – Britannica
- Лሌцሥ ሳ врунтοπу
- ኹυсуተ моτесаցаж
- Ηазагеп αλεсл ሦ
- Ипсεղαтвω ትефа
- Еψещиζах эдраտа
- Жи հаςи лοቡ аሼи
- ቩсойιдιվ νሴ аሟαмеχ
- ԵՒኂ ሾ
37 Diantara pertanyaan berikut ini yang membedakan antara tumbuhan lumut dengan tumbuhan paku adalah . a. spora tumbuhan lumut tumbuh menjadi protanema b. tumbuhan lumut sudah dapat dibedakan bagian akar, batang, dan daun, sedangkan pada tumbuhan paku belum jelas bagian akar, batang, dan daun c. pada tumbuhan lumut gametofitnya berumur lebih panjang, sedangkan pada tumbuhan paku umurnya
- Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar. Wilayah sebelah barat berbatasan dengan Benua Asia. Sedangkan di bagian Timur berbatasan dengan Australia. Kondisi geografis inilah yang mempengaruhi keanekaragaman fauna di Indonesia. Untuk keragaman fauna, wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga bagian. Zona fauna Indonesia bagian barat atau fauna Asiatis meliputi wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali Zona fauna Indonesia bagian tengah atau fauna peralihan meliputi wilayah Sulawesi, NTB, dan NTT Zona fauna Indonesia bagian timur atau fauna Australis meliputi wilayah Maluku dan Papua. Masing-masing zona ini dibagi dengan garis khayal. Zona fauna bagian barat dengan zona fauna bagian tengah dibatasi oleh garis Wallace. Sedangkan zona bagian tengah dengan bagian timur dibatasi dengan garis Weber. Pembagian tersebut digagas oleh Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber. Selain pembagian zona tersebut, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan jenis fauna yang tersebar di tiga zona tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain iklim, tanah, air, tinggi permukaan habitat, serta dekatnya dengan kehidupan juga Fauna Indonesia Bagian Barat Fauna Indonesia bagian tengah Fauna Indonesia bagian tengah merupakan tipe peralihan. Fauna di sini sering juga disebut tipe Australis-Asiatis. Berikut beberapa contoh fauna tipe peralihan Mamalia anoa, babi rusa, ikan duyung, monyet hitam, monyet seba Reptil komodo, biawak Amfibi katak pohon, katak air Burung maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, nuri Komodo Komodo adalah hewan asli Indonesia yang hanya ditemukan di Pulau Komodo. Komodo memiliki nama latin Varanus komodoensis. Hewan merupakan pemakan daging. Ukurannya bisa mencapai panjang 3 meter dengan berat 149 kilogram. Oleh karena itu, komodo disebut sebagai reptil terbesar. Saat ini komodo masuk ke dalam The IUCN Red List kategori vulnarable. Untuk mencegah kepunahan, pada tahun 1980 telah dibangun Taman Nasional Komodo. Lahan konservasi ini menjadi salah satu lahan warisan kekayaan dunia UNESCO. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
HubunganBiogeografi Indonesia dengan Fauna yang Ada di Indonesia Garis Wallace dan Weber yang membagi Indonesia menjadi 3 bagian yaitu wilayah oriental (Indonesia bagian barat), wilayah peraligan (Sulawesi dan daerah sekitarnya), wilayah Australian ( Indonesia bagian timur) yang menyebabkan fauna-fauna yang ada di Indonesia terbagi de dalam 3 kelompok berdasarkan wilayah tersebut.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki luas wilayah membentang dari barat hingga ke timur. Indonesia diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia dan dua samudera yaitu Hindia dan Atlantik. Tak pelak Indonesia memiliki ragam fauna yang bervariasi dan memiliki beberapa kemiripan dengan negara tetangganya. Namun ada pula fauna yang hanya bisa ditemui di Indonesia dan menjadi fauna endemik ciri khas bangsa kita bahas satu persatu penyebaran fauna di Indonesia berdasarkan jenis dan habitat aslinya di Pengertian Garis Wallace dan WeberPerbedaan jenis fauna di Indonesia dipengaruhi oleh 2 garis hipotetis yaitu Garis Wallace dan Weber. Keduanya adalah ilmuwan yang meneliti perbedaan jenis fauna di Nusantara berdasarkan hasil temuan mereka. Kita simak terlebih dahulu profil kedua ilmuwan tersebut1. Garis WallaceGaris Wallace ditemukan oleh Alfred Russel Wallace seorang peneliti di bidang biologi, antropologi, zoologi, dan penjelajah yang berasal dari Inggris. Pada abad ke-19, Wallace mengunjungi Hindia Timur dan menyadari perbedaan mencolok antara fauna di Pulau Bali dan Lombok. Walaupun berjarak hanya 24 km, fauna di Pulau Bali dan Lombok memiliki ciri-ciri yang berbeda. Selanjutnya Wallace membagi fauna Nusantara menjadi dua bagian, fauna di bagian barat yang memiliki kemiripan dengan hewan di Benua Asia dan fauna di bagian tengah. Garis Wallace membatasi Pulau Kalimantan dan Sulawesi terus menuju ke selatan dan melewati antara Bali dan Garis WeberGaris Weber adalah garis hipotesis yang membagi penyebaran fauna Indonesia menjadi dua bagian, tengah dan timur. Garis ini diprakarsai oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman-Belanda bernama Max Carl Wilhelm Weber. Garis Weber membentang dari bagian timur Pulau Sulawesi hingga ke Kepulauan Tanimbar di bagian selatan Indonesia. Fauna di bagian timur memiliki kemiripan dengan fauna yang berasal dari benua timbul pertanyaan, bagaimana dengan fauna yang berada tepat di bagian tengah Indonesia? Tentunya bagian tersebut tidak masuk ke dalam bagian Garis Wallace dan Weber. Di bagian tengah tepatnya fauna yang berada di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, dan beberapa bagian Kepulauan Maluku adalah hewan endemik Indonesia atau disebut juga fauna tipe peralihan. Yang artinya Anda tidak bisa menemui hewan-hewan tersebut di habitatnya selain di negara kita, Pembagian dan Penyebaran Fauna di IndonesiaSelanjutnya kita akan membahasa dengan lebih detail mengenai ciri-ciri dan jenis fauna Indonesia berdasarkan penyebarannya. Secara garis besar pembagian fauna terbagi menjadi tiga, fauna di bagian barat tipe fauna Asiatis, di bagian tengah tipe Peralihan Asiatis-Australis, dan bagian timur tipe fauna Australis.1. Fauna di Bagian Barat IndonesiaFauna di bagian barat Indonesia memiliki kemiripan dengan negara – negara yang terletak di Benua Asia. Walaupun begitu, terdapat beberapa hewan bertipe Asiatis yang hanya dapat ditemui di Indonesia dan tidak ada di negara Asia lainnya. Seperti orang utan yang berhabitat asli di hutan Sumatra dan Kalimantan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah ciri-ciri dan penjabaran dari fauna tipe Asiatis di Indonesiaa. Habitat Tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Ciri – ciri Hewannya tidak memilki ditemui banyak jenis memiliki tubuh yang cukup ditemukan berbagai jenis burung berwarna cerah sangat terbatas dan mereka berbadan kecil namun bersuara banyak jenis ikan Contoh fauna Banteng, dapat ditemukan di Jawa dan bercula satu dan dua, dapat ditemukan di Sumatra dan Jawa. Terdapat penangkaran badak bercula satu tepatnya di Ujung Kulon, Banten. Badak bercula satu adalah hewan langka dari lima spesies badak di dunia. Menurut data terakhir hanya terdapat 20 ekor badak bercula satu di dunia. Perburuan liar untuk mendapatkan cula badak memainkan peran besar dalam kepunahan badak bercula di alam terdapat di loreng, terdapat di Jawa dan Sumatra. Pada tahun 1970 International Union of Conservation for Nature IUCN menyatakan bahwa harimau loreng Jawa sudah dinyatakan punah. Hingga saat ini terdapat 3 jenis harimau di dunia yang dinyatakan punah yaitu harimau Jawa, harimau Bali, dan harimau Kaspia. Namun masih banyak kalangan yang menyangsikan kepunahan harimau Jawa. Beberapa masyarakat menyatakan pernah melihat harimau Jawa berkeliaran di hutan liar. Tapi detik ini kesaksian tersebut belum terbukti secara tutul, dapat ditemukan di Jawa, Bali, dan Bali, burung khas dari Pulau dapat ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan. Tapir adalah hewan pemakan tumbuhan yang termasuk hewan yang dilindungi di Indonesia. Tapir memiliki ciri khas tubuhnya yang berwarna hitam dan dapat ditemukan di Jawa, Sumatra, terdapat di Sumatra dan utan, dapat ditemukan di hutan Sumatra dan Kalimantan. Orang utan adalah primata bertubuh besar yang dilindungi. Hutan tempat tinggal mereka dibabat habis oleh manusia sehingga mereka semakin terusir dari habitat aslinya. Berbagai usaha dilakukan untuk menjaga keberlangsungannya. Salah satunya dengan membangun suaka margasatwa dan cagar alam bagi kelestarian orang banyak ditemukan di Sumatra dan yang dapat ditemukan di Kepulauan Bangka Belitung. Keraras adalah sejenis musang berwarna loreng hitam dan kuning yang terancam punah. Saat ini diperkirakan hanya tersisa di Indonesia, Nepal, India, Pakistan, dan di Bagian Tengah IndonesiaFauna yang habitatnya berada di bagian tengah adalah fauna endemik Indonesia, alias hewan asli Indonesia yang tidak ada di negara lain. Fauna tipe peralihan biasanya hanya terpusat dalam satu wilayah saja dan tidak tersebar di bagian lain. Hewan di bagian tengah dibatasi oleh garis Wallace di bagian barat dan garis Weber di bagian timur. Berikut penjelasan lengkapnyaa. Habitat Tersebar di pulau – pulau di bagian tengah Indonesia seperti Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggarab. Ciri – ciri Memiliki ciri fisik campuran antara tipe Asiatis dan endemis, hanya terdapat di satu wilayah bersifat endemis banyak fauna tipe peralihan yang terancam punah dan sangat Contoh fauna Komodo, dapat ditemukan di Nusa Tenggara Timur di Pulau Komodo. Komodo mendapat julukan hewan purba karena ditengarai sudah hidup ribuan tahun lalu bersamaan dengan zaman dinosaurus. Komodo adalah hewan langka yang dilindungi karena habitatnya yang semakin dapat ditemukan di Sulawesi. Anoa memiliki ciri fisik seperti sapi namun dengan ukuran badan yang lebih rusa, hanya terdapat di pulau Sulawesi tepatnya di Sulawesi Tengah. Babi rusa memiliki taring yang mengarah ke atas dan melengkung ke arah maleo, dapat ditemukan di Sulawesi dan sebagian Kepulauan Maluku. Burung maleo berukuran kecil seperti ayam dan tidak bisa terbang. Banyak orang yang memburu telurnya untuk dikonsumsi sehingga jumlahnya semakin terbatas di alam dapat ditemukan di Sulawesi dan bagian selatan negara Filipina. Tarsius adalah primata berukuran mungil hanya sebesar jempol orang dewasa dan memiliki mata yang membelalak hitam sulawesi, yang hanya ada di Pulau – kura leher ular, hanya dapat ditemukan di Pulau Rote Nusa Tenggara kakatua kecil jambul kuning, dapat ditemukan di Nusa Tenggara beruang, hanya terdapat di di Bagian Timur IndonesiaFauna di bagian timur Indonesia bertipe Australis yang berarti mirip dengan fauna yang dapat ditemukan di Benua Australia. Terdapat berbagai macam jenis burung yang dilindungi dan berhabitat asli di daerah timur Indonesia. Mari kita bahas lebih lanjuta. Habitat Kepulauan Maluku dan Papuab. Ciri – ciri Mamalia memiliki tubuh yang relatif banyak jenis burung dengan warna cerah dan corak ditemukan kera di banyak binatang jenis ikan air tawar yang terdapat hewan yang Contoh fauna Burung cendrawasih, yang dapat ditemukan di hutan Papua. Merupakan burung yang memiliki julukan burung surga karena keindahan bulunya. Saat ini termasuk hewan yang dilindungi dan sulit ditemukan di alam kasuari, yang dapat ditemukan di Papua. Terdapat dua jenis yaitu kasuari kerdil dan kasuari gelambir tunggal. Jenis kasuari pertama memiliki tubuh paling kecil dibandingkan kasuari jenis lainnya. Kasuari kerdil bisa dibedakan dari mahkotanya yang berbentuk segitiga. Sedangkan kasuari gelambir tunggal hanya memiliki satu gelambir yang bergelantungan di pohon, yang dapat ditemukan di Papua dan Maluku. Berbeda dengan kangguru yang merupakan maskot Australia, kangguru pohon berbadan kecil dan menghabiskan waktu di atas gendang, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini adalah hewan endemik yang hanya dapat ditemui di Pulau Halmahera. Memiliki tubuh berwarna hitam dan paruh berwarna jingga, kita bisa menemukannya di alam liar pulau kakatua putih, yang dapat ditemukan di Maluku. Burung ini berbulu putih bersih yang sudah sangat langka. Kita dapat melihatnya terbang bebas di suaka margasatwa yang terdapat di Provinsi Maluku tepatnya di Taman Nasional Aketajawe Lolobata TNAL di Pulau Bidadari, yang berhabitat asli di Maluku Nuri, yang dapat ditemukan di Maluku dan Papua bagian barat. Burung ini memiliki bulu yang indah dengan dominasi warna merah, bersayap hijau atau biru. Burung ini hidup di hutan hujan dan hidup secara berkelompok atau uraian diatas dapat kita ketahui bahwa banyak sekali ragam fauna di Indonesia yang masuk ke dalam kategori hewan yang dilindungi. Barang siapa yang membunuh, memperjualbelikan, memelihara hewan langka yang dilindungi akan dijerat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Sanksi yang ditetapkan adalah hukuman penjara paling lama 5 lima tahun dan denda maksimal Rp seratus juta rupiah.Sudah tugas kita sebagai warga negara Indonesia yang baik dan taat hukum untuk menjaga kelestarian alam dan keberlangsungan fauna di Indonesia. Jangan sampai mereka punah sehingga generasi selanjutnya hanya bisa melihat satwa langka dari buku dan fosil yang ada di museum.
Sulawesimerupakan daerah peralihan antara fauna Asia dengan fauna Australia. Gambaran Garis Wallace di Indonesia. Wallace mengelompokkan jenis fauna di Indonesia menjadi tiga, yaitu: a) Fauna Asiatis (Tipe Asia), menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makassar dan Selat Lombok.
Mahasiswa/Alumni UIN Sunan Gunung Djati Bandung04 Februari 2022 0317Hallo Felis, kakak bantu jawab yaa Jawaban yang tepat adalah E. Australia dengan Oriental. Pembagian dunia menjadi enam kawasan fauna dibuat oleh Alfred Russel Wallace. Keenam kawasan atau zona menurut Wallace ini adalah Australis, Ethiopia, Oriental, Neartik, Paleartik dan Neotropik. Berdasarkan klasifikasi ini, Indonesia bagian barat termasuk zona Oriental, sementara Indonesia bagian timur termasuk zona Australis. a Zona Oriental pada wilayah Indonesia bagian barat dipengaruhi benua Asia. Wilayah ini terdiri dari pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan pulau kecil disekelilingnya, seperti Bangka, Belitung, Lingga, Madura dan Bawean. Fauna di daerah ini bersifat asiatis karena memiliki kesamaan dengan fauna di daratan benua Asia. Contoh fauna ini adalah gajah Sumatera, orangutan, badak Jawa, harimau Sumatera dan siamang. Fauna kelompok ini ditandai dengan binatang menyusui Mamalia yang berukuran besar. Pada wilayah ini banyak ditemukan primata. Selain siamang dan orangutan, juga terdapat lutung, bekantan dan owa. b Zona Australis pada wilayah Indonesia bagian timur memiliki fauna mirip dengan fauna benua Australia. Wilayah ini terdiri dari pulau Papua dan sekitarnya, seperti pulau Biak, dan kepulauan Raja Ampat. Fauna Australis di daerah ini memiliki kesamaan dengan fauna di daratan benua Australia. Contoh fauna ini adalah marsupalia mamalia berkantung seperti kanguru pohon. Binatang ini memiliki kekerabatan dengan marsupalia di Australia seperti kanguru dan koala. Selain marsupalia, di wilayah ini juga dapat ditemukan monotremata mamalia bertelur seperti echidna, yang berkerabat dengan platipus dari Australia. Dari jenis fauna burung, wilayah ini terkenal karena banyaknya burung berwarna-warni, seperti kakatua, kasuari, dan burung cendrawasih. Semoga membantu!
PersebaranFlora di Indonesia. Menurut Kusmana dan Hikmat, (2015:187) menjelaskan istilah flora diartikan sebagai samua jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu daerah tertentu. Apabila istilah flora ini dikaitkan dengan life-form (bentuk hidup/habitus) tumbuhan, maka akan muncul berbagai istilah seperti flora pohon (flora berbentuk pohon), flora
Fauna Indonesia – Fauna Asiatis, Peralihan, Australis & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Fauna Indonesia yang dimana dalam hal ini meliputi fauna asiatis, peralihan, australis dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Fauna Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi karena wilayahnya yang luas dan berbentuk kepulauan tropis. Keanekaragaman yang tinggi ini disebabkan oleh Garis Wallace, membagi Indonesia menjadi dua area; zona zoogeografi Asia, yang dipengaruhi oleh fauna Asia, dan zona zoogeografi Australasia, dipengaruhi oleh fauna Australia. Pencampuran fauna di Indonesia juga dipengaruhi oleh ekosistem yang beragam di antaranya pantai, bukit pasir, muara, hutan bakau, dan terumbu karang. Masalah ekologi yang muncul di Indonesia adalah proses industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tinggi, yang menyebabkan prioritas pemeliharaan lingkungan menjadi terpinggirkan. Keadaan ini menjadi semakin buruk akibat aktivitas pembalakan liar, yang menyebabkan berkurangnya area hutan; sedangkan masalah lain, termasuk tingginya urbanisasi, polusi udara, manajemen sampah dan sistem pengolahan limbah juga berperan dalam perusakan hutan. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Flora Dan Fauna Asal Fauna Indonesia Asal mula fauna Indonesia sangat dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi di benua Asia dan Australia. Pada zaman purba, pulau Irian New Guinea tergabung dengan benua australia. Hughasiusilum Nama dari benua Ausralia tahun yang lalu untuk sebagai landasan benua Australia yang akan dibentuk dari batuan yang umurnya muda yaitu kurang dari 2 juta tahun. Benua Australia membentuk superbenua yang dinamakan superbenua selatan Gondwana. Superbenua ini mulai terpecah 140 juta tahun yang lalu, dan daerah New Guinea yang dikenal sebagai Sahul bergerak menuju khatulistiwa. Akibatnya, hewan di New Guinea berpindah ke benua Australia dan demikian pula sebaliknya, menimbulkan berbagai macam spesies yang hidup di berbagai area hidup dalam ekosistem. Aktivitas ini terus berlanjut dua daerah ini benar-benar terpisah. Di lain pihak, pengaruh benua Asia merupakan akibat dari reformasi superbenua Laurasia, yang timbul setelah pecahnya Rodinia sekitar 1 milyar tahun yang lalu. Sekitar 200 juta tahun yang lalu, superbenua Laurasia benar-benar terpisah, membentuk Laurentia sekarang Amerika dan Eurasia. Pada saat itu, sebagian wilayah Indonesia masih belum terpisah dari superbenua Eurasia. Akibatnya, hewan-hewan dari Eurasia dapat saling berpindah dalam wilayah kepulauan Indonesia, dan dalam ekosistem yang berbeda, terbentuklah spesies-spesies baru. Pada abad ke-19, Alfred Russel Wallace mengusulkan ide tentang Garis Wallace, yang merupakan suatu garis imajiner yang membagi kepulauan Indonesia ke dalam dua daerah, daerah zoogeografis Asia dan daerah zoogeografis Australasia Wallacea. Garis tersebut ditarik melalui kepulauan Melayu, di antara Kalimantan Borneo dan Sulawesi Celebes; dan di antara Bali dan Lombok. Walaupun jarak antara Bali dan Lombok relatif pendek, sekitar 35 kilometer, distribusi fauna di sini sangat dipengaruhi oleh garis ini. Sebagai contoh, sekelompok burung tidak akan mau menyeberang laut terbuka walaupun jaraknya pendek. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Pengertian, Proses Terjadinya Dan Macam Jenis Hutan Di Indonesia 1. Fauna Asiatis Indonesia Bagian Barat Fauna Asiatis adalah Fauna tipe Asiatis disebut juga fauna dataran sunda. Penyebaran Fauna Asiatis terdapat sebelah barat yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Jenis Fauna Asiatis atau contoh hewan asiatis antara lain adalah Gajah, Harimau, Badak Bercula Dua, Badak Bercula Satu, Orang Utan, Kancil, Beruang Madu, Beo, Bekantan atau Kera. Ciri-Ciri Fauna Asiatis Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri fauna asiatis, terdiri atas Mamalia ukuran besar hariamau, gajah, tapir. Berbagai jenis kera. Berbagai jenis ikan air tawar. Sedikit burung berwarna burung enggang namun banyak yang bersuara merdu dengan ukuran kecil sampai sedang burung parkit. Berbagai jenis reptil. Fauna endemik badak bercula satu, burung merak, jalak bali, orang utan. Tidak ada binatang berkantung. Contoh Fauna Asiatis Beserta Gambar Berikut ini terdapat beberapa contoh fauna asiatis beserta gambar, terdiri atas Mamalia Paparan Sunda memiliki spesies berjumlah total 381. Dari jumlah itu, 173 di antaranya merupakan spesies endemik daerah ini. Sebagian besar dari spesies-spesies ini terancam keberadaannya. Dua spesies orangutan, Pongo pygmaeus orangutan Kalimantan dan Pongo abelii orangutan Sumatra termasuk dalam daftar merah IUCN. Mamalia terkenal lain, seperti kera berhidung panjang Kalimantan Nasalis larvatus, badak Sumatra Dicerorhinus sumatrensis, dan Badak Jawa Rhinoceros sondaicus juga sangat terancam jumlah populasinya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Bioma Adalah Contoh Gambar Badak Bercula Satu Contoh Gambar Badak Bercula Dua Contoh Gambar Gajah Sumatera Contoh Gambar Orang Utan Contoh Gambar Bekantan Contoh Gambar Harimau Sumatera Contoh Gambar Tapir Burung Menurut Konservasi International, sebanyak 771 spesies unggas terdapat di paparan Sunda. Sebanyak 146 spesies merupakan endemik daerah ini. Pulau Jawa dan Bali memiliki paling sedikit 20 spesies endemik, termasuk Jalak Bali Leucopsar rothschildi dan Cerek Jawa Charadrius javanicus. Berdasarkan data dari Burung Indonesia, jumlah jenis burung di Indonesia sebanyak 1598 jenis . Dengan ini membawa Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara yang memiliki jumlah jenis burung terbanyak se-Asia. Sejak tahun 2007, Burung Indonesia secara berkala memantau status keterancaman dari burung-burung terancam punah yang berada di Indonesia berdasarkan data dari BirdLife International. Tahun 2007-2009 terjadi penurunan status keterancaman burung secara berturut-turut mulai dari 119 jenis 2007, 118 jenis 2008, dan 117 jenis 2009. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Konsep Geografi Contoh Gambar Burung Enggang Contoh Gambar Burung Parkit Contoh Gambar Burung Jalak Bali Contoh Gambar Burung Beo Reptil dan Amfibia Sebanyak 449 spesies dari 125 genus reptil diperkirakan hidup di paparan Sunda. Sebanyak 249 spesies dan 24 genus di antaranya adalah endemik. Tiga famili reptil juga merupakan endemik di wilayah ini Anomochilidae, Xenophidiidae and Lanthanotidae. Famili Lanthanotidae diwakili oleh earless monitor Lanthanotus borneensis, kadal coklat Kalimantan yang sangat langka dan jarang ditemui. Sekitar 242 spesies amfibia dalam 41 genus hidup di daerah ini. Sebanyak 172 spesies, termasuk Caecilian dan enam genus adalah endemik. Contoh Gambar Kadal Coklat Kalimantan Ikan Sebanyak hampir 200 spesies baru ditemukan di daerah ini dalam sepuluh tahun terakhir. Sekitar 1000 spesies ikan diketahui hidup di dalam sungai, danau, dan rawa-rawa di paparan Sunda. Kalimantan mempunyai sekitar 430 spesies, dan sekitar 164 di antaranya diduga endemik. Sumatra memiliki 270 spesies, sebanyak 42 di antaranya endemik. Ikan arwana emas Scleropages formosus yang cukup terkenal merupakan contoh ikan di daerah ini. Contoh Gambar Ikan Arwana Emas 2. Fauna Peralihan Indonesia Bagian Tengah Pada fauna yang terdapat di daerah ini memiliki ciri khusus yang berbeda dengan fauna dengan Asia dan Australia karena merupakan peralihan dari fauna Asiatis dan fauna Australis. Adapun contoh fauna peralihan antara lain seperti komodo hewan endemik, burung maleo, kuskus, babirusa dan anoa. Dan untuk perbedaan karakteristik fauna antara fauna Asiatis Indonesia Bagian Barat dengan fauna peralihan Indonesia Bagian Tengah dibatasi dengan garis khayal yakni garis Wallacea. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Makalah Kingdom Animalia Ciri-Ciri Fauna Peralihan Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri fauna peralihan, terdiri atas Hewannya endemic hewan yang hanya ada di Indonesia Hewan mirip dengan tipe asia / tipe Australia Terdapat hewan langka Binatangnya sebagai sisa hewan purba yang mampu bertahan Contoh Fauna Peralihan Beserta Gambar Berikut ini terdapat beberapa contoh fauna peralihan beserta gambar, terdiri atas Mamalia Wallacea mempunyai sejumlah 223 spesies asli mamalia. Sebanyak 126 di antaranya merupakan endemik daerah ini. Sebanyak 124 spesies kelelawar bisa ditemukan di daerah ini. Sulawesi, sebagai pulau terbesar di daerah ini memiliki jumlah mamalia yang paling banyak. Sejumlah 136 spesies, 82 spesies dan seperempat genus di antaranya adalah endemik. Spesies yang luar biasa, seperti anoa Bubalus depressicornis dan babi rusa Babyrousa babyrussa hidup di pulau ini. Sedikitnya tujuh spesies kera Macaca spp. dan lima spesies tarsius Tarsius spp. juga merupakan hewan khas daerah ini. Contoh Gambar Anoa Contoh Gambar Babi Rusa Contoh Gambar Kuskus Contoh Gambar Monyet Hitam Contoh Gambar Beruang Tarsius Contoh Gambar Monyet Saba Contoh Gambar Kuda Liar Sumbawa Burung Lebih dari 700 jenis burung bisa ditemui di Wallacea, dan lebih dari setengahnya adalah endemik kawasan ini. Di antara 258 genus yang ada, ada 11%-nya adalah endemik kawasan Wallacea. Sejumlah 16 genus hanya dapat dijumpai di subkawasan Sulawesi. Subkawasan Sulawesi terdiri dari pulau utama Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, termasuk Kepulauan Talaud dan Sangihe di utara, Pulau Madu di Laut Flores di sebelah selatan, termasuk juga Kep. Togian, Kep. Banggai, Kep. Tukangbesi, dan Kep. Sula yang menjembatani kekayaan keragaman burung antara subkawasan Sulawesi dan Maluku. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Pengetahuan Tentang Jaringan Tumbuhan Banyaknya jumlah jenis endemik di subkawasan ini tidak hanya berasal dari pulau utama Sulawesi tapi juga tersebar di banyak pulau-pulau kecil di sekitarnya, seperti Serindit sangiheLoriculus catamene, Seriwang sangihe Eutrichomyias rowleyi, Gagak banggai Corvus unicolor, Punggok Togian Ninox burhani, Gosong sula Megapodius bernsteinii, Kepudang-sungu sula Coracina sula, dan Raja-perling sula Basilornis galeatus. Sedangkan jenis-jenis endemik pulau Sulawesi meliputi Anis sulawesi Cataponera turdoides, Sikatan matinan Cyornis sanfordi, Julang sulawesi Aceros cassidix dan Kangkareng sulawesi Penelopides exarhatus. Banyak jenis yang hanya terdapat di subkawasan ini adalah jenis-jenis terancam punah secara global. Contoh Gambar Burung Cendrawasih Contoh Gambar Burung Maleo Mandar Contoh Gambar Burung Raja Udang Contoh Gambar Burung Rangkong Contoh Gambar Burung Kakak Tua Contoh Gambar Burung Nuri Reptil dan Amfibia Dengan 222 spesies, 99 di antaranya endemik, Wallacea memiliki jenis reptil yang sangat beragam. Di antaranya adalah 118 spesies kadal yang 60 di antaranya adalah endemik; 98 spesies ular, 37 spesies di antaranya adalah endemik; lima spesies kura-kura, dua spesiesnya merupakan endemik; dan satu spesies buaya, buaya Indo-Pasifik Crocodylus porosus. Contoh Gambar Kura-Kura Contoh Gambar Buaya Indo-Pasifik Tiga genus endemik ular yang hanya dapat ditemukan di wilayah ini Calamorhabdium, Rabdion, dan Cyclotyphlops. Salah satu reptil yang mungkin paling terkenal di Wallacea adalah komodo Varanus komodoensis, yang diketahui keberadaannya hanya di Pulau Komodo, Padar, Rinca, dan tepi barat Flores. Contoh Gambar Ular Contoh Gambar Komodo Sebanyak 58 spesies amfibia khas dapat ditemukan di Wallacea. Sebanyak 32 spesies di antaranya adalah endemik. Ini menggambarkan kombinasi elemen katak daerah Indo-Melayu dan Australasia yang mempesona. Ikan Ada sekitar 310 spesies ikan tercatat dari sungai-sungai dan danau-danau Wallacea. Sebanyak 75 spesies di antaranya adalah endemik. Walaupun masih sedikit yang dapat diketahui mengenai ikan ikan dari Kepulauan Maluku dan Kepulauan Sunda Kecil, 6 spesies diketahui sebagai endemik. Di pulau Sulawesi, ada 69 spesies yang diketahui, 53 di antaranya adalah endemik. Danau Malili di Sulawesi Selatan, dengan kedalamannya yang kompleks dan arusnya yang deras memiliki paling sedikit 15 jenis ikan telmatherinid endemik, dua di antaranya mewakili genus endemik, tiga endemik Oryzia, dua endemik halfbeaks, dan tujuh endemik gobie. Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan Jaringan Ikat Contoh Gambar Ikan Duyung Invertebrata Terdapat sekitar 82 spesies kupu-kupu yang ada di daerah Wallacea, 44 spesies di antaranya adalah endemik. Sejumlah 109 spesies kumbang juga terdapat di sekitar daerah wilayah ini, 79 di antaranya adalah endemik. Satu spesies yang mengagumkan dan mungkin merupakan lebah terbesar di dunia, Chalicodoma pluto terdapat di utara Maluku. Serangga yang hewan betinanya bisa tumbuh sampai 4 cm ini, membangun sarang secara komunal pada sarang rayap di pepohonan hutan dataran rendah. Contoh Gambar Kupu-Kupu 3. Fauna Australis Indonesia Bagian Timur Untuk fauna Indonesia bagian timur ini meliputi hewan-hewan yang mirip dengan hewan-hewan di Australia, seperti burung kasuari, cendrawasih dan kangguru. Untuk hewan-hewan tersebut ini hdiup di bagian timur Indonesia yakni di Papua, sekitar kepulauan Aru dan pulau Halmahera. Ciri-Ciri Fauna Australis Terdapat binatang berkantung kanguru. Mamalia berukuran kecil wallaby, possum. Ikan air tawar dalam jumlah yang sedikit Banyak jenis burung yang berbulu indah atau memiliki beragam warna cendrawasih. Kadal salamander. Fauna endemik cendrawasih, kasuari. Contoh Fauna Australis Beserta Gambar Berikut ini terdapat beberapa contoh fauna australis beserta gambar, terdiri atas Contoh Gambar Alpaka Contoh Gambar Bison Contoh Gambar Huemul Contoh Gambar Kalkun Contoh Gambar Simpanse Contoh Gambar Koala Demikianlah pembahasan mengenai Fauna Indonesia – Fauna Asistis, Peralihan, Australis & Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂
Karakteristikfauna di Indonesia mencerminkan posisi di antara daerah biogeografi . A. Palearktik dengan Australia B. Australia dengan Ethiopia C. Ethiopia dengan Oriental D. Palearktik dengan Ori
Secara geografis, persebaran fauna di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga wilayah, yaitu; wilayah fauna Indonesia Barat bercorak Asia, wilayah fauna Indonesia Tengah dan wilayah fauna Indonesia Timur bercorak Australia. Di Indonesia terdapat tidak kurang dari 254 jenis amfibi, 624 jenis reptil dan 650 jenis binatang menyusui. Persebaran fauna Indonesia Barat dibatasi oleh garis Wallace, persebaran fauna Indonesia Timur dibatasi oleh garis Weber. Dengan demikian, persebaran fauna Indonesia Tengah terletak di antara kedua garis tersebut Susilawati, 201111.Peta Persebaran Fauna di IndonesiaPada ketiga wilayah persebaran fauna di Indonesia masing-masing memiliki ciri khasnya. Menurut Susilawati 201112, jika diidentifikasi masing-masing perbedaannya maka fauna di Indonesia Barat umumnya terdiri dari binatang menyusui yang berukuran besar seperti gajah, orangutan, badak, banteng, dll. berbagai jenis kera banyak terdapat di sini. Demikian halnya dengan berbagai jenis ikan air tawar. Sedangkan untuk fauna di Indonesia Timur umumnya terdiri dari binatang menyusui berukuran kecil, binatang berkantung, dan berbagai jenis burung yang beraneka warnaPerbedaan Jenis Fauna pada Tiga Wilayah di Indonesia Kelas Indonesia Bagian Barat Indonesia Bagian Tengah Indonesia Bagian Timur Mamalia Gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kukang, monyet, orangutan, macan, beruang, kijang, kancil, landak Anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, kuda, sapi, banteng Kangguru, wallabi, beruang, landak, oposum layang, kuskus, kelelawar. Reptil Buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon Biawak, komodo,kurakura, buaya, ular Buaya, biawak, ular, kadal, kura-kura Amfibi Katak pohon, katak terbang, katak air Katak pohon, katak terbang, katak air Burung Burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang Burung dewata, maleo, nuri, mandar, raja udang, kakatua, merpati, angsa, rangkong Nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, namudur Ikan Air Tawar Pesut Faktor Penyebab Adanya Perbedaan Fauna di IndonesiaKeanekaragaman fauna menjadi aset utama dalam pendayagunaan fauna. Bila kekhasan dan kekhususan masing-masing komponennya dapat diungkapkan, pendayagunaan ini akan mencapai keefektifan yang tinggi. Keanekaragaman spesies fauna terjadi karena beberapa faktor, sehingga terbentuk keanekaragaman yang terpolakan dalam distribusinya, yang tergolong dalam dua aspek, yaitu spatial berdasarkan ruangan/tempat, yang disebabkan oleh faktor geografi dan/atau oleh faktor ekologi, serta temporal, dengan dimensi waktu. Faktor-faktor ini terserap ke dalam setiap spesies dan terkembang untuk membentuk ciri dan sifat masing-masing spesies Adisoemarto, 200588-91.Pola Distribusi Spatial GeografiKondisi geografi Indonesia memungkinkan tingginya tingkat keanekaragaman spesies fauna di negara ini. Dengan bentangan dari sisi timur Benua Asia sampai sisi barat Benua Australia Indonesia memiliki tiga kawasan fauna yang masingmasing mengandung kekhasannya. Region Oriental di sebelah barat, Region Australian di timur dan Kawasan Wallacea diantaranya telah membentuk keanekaragaman fauna yang tinggi tarafnya dan unik susunannya. Keberadaan ketiga kawasan ini juga merupakan keunikan, karena tiada satu pun negara di dunia yang memiliki lebih dari satu kawasan fauna, bahkan beberapa negara terletak di dalam satu kawasan. Perbedaan faktor dalam ekosistem di masing-masing region menyebabkan terjadinya keanekaragaman spesies yang menghuninya. Faktor-faktor yang telah diidentifikasi di antaranya adalah kendala lingkungan untuk mengkoloni suatu kawasan Acevedo et al. 2005, hukum pulau yang menentukan ukuran tubuh Lomolino 2005, gradasi ketinggian seperti yang terdapat pada artropoda tanah Jing et al. 2005, dan pengaruh faktor abiotik Pidwirny, 2001, yang meliputi kolonisasi dan pemapanan termasuk kepunahan lokal, serta uraian klasik mengenai distribusi geo-grafi biota Smith 2005. Secara lengkap faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan binatang terdapat di ketiga kawasan tersebut, termasuk penggabungan faktor-faktor dari daratan Asia dan dari daratan Australia. Itulah sebabnya keanekaragaman binatang di ketiga kawasan tersebut sangat sebaran temporalBerbagai faktor dapat mendorong terjadinya keanekaragaman spesies dengan dimensi waktu/tempo. Dinamika populasi suatu spesies adalah salah satu ciri dalam keanekaragaman sebaran temporal Korpimäki 2005. Dalam konteks dimensi tempo, spesies mem-punyai kemampuan dalam hal a. Mengatasi pengaruh musuh alami dan ketersediaan pakan sebagai faktor pengatur Mengatasi invasi pemangsa asing dan kembalinya pemangsa Bervariasi secara alami dan tanggapan terhadap perubahan yang disebabkan oleh ulah manusia dalam ekosistem hutan dan ekosistem Seleksi habitat, pilihan diet dan mobilitas Keputusan reproduktif dalam lingkungan yang Mengatasi imuno kompentensi, parasit dan status Pentingnya visi ultraviolet dalam mencari pakan dan distribusi spatial dan distribusi temporal hanya dapat dikenal berdasarkan informasi taksonomi yang dikumpulkan dari spesies-spesies yang terlibat dalam pembentukan pola distribusi. Spesies-spesies penentu pola yang terbentuk mencerminkan kekhasan dan kekhususan keaneka-ragaman hayati di masing-masing pola keanekaragaman, yang pada taraf spesies terdiri atas tiga tingkatan, yaitu alpha, atau keanekaragaman spesies dalam satu habitat, beta,keanekaragaman spesies dalam dua habitat atau lebih, gamma, keanekaragaman spesies yang ada dalam suatu region yang lebih luas beberapa kawasan, dan global untuk seluruh dunia Lecture 10, 2001 dalam Hartoto, 200691Keanekaragaman dunia hewan cukup menarik berbagai para ahli. Indonesia, telah banyak ahli melakukan penelitian terhadap dunia hewan antara lain Alfred Russel Wallace Inggris yang telah melakukan penyelidikan mengenai flora dan fauna, Weber Jerman menyelidiki jenis ikan tawar, Sarasin Swiss menyelidiki hewan di Sulawesi, dan Dammerman Belanda menyelidiki jenis-jenis hewan di Pulau Jawa. Dari hasil penyelidika tersebut dapat diketahui bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran fauna di Indonesia, antara lain Banowati, 2012135-137 Pengaruh Perubahan GeologisPerubahan gelgis yang terjadi pada masa lampau menyebabkan perubahan daratan dan laut telah banyak mempengaruhi persebaran jenis fauna tertentu. Laut merupakan penghambat persebaran fauna darat, ikan airtawar, serta jenis-jenis burung tertentu. Pada masa daratan Indonesia bagian barat masih bergabung menjadi satu dengan Benua Asia serta Indonesia bagian timur bergabung dengan Benua Australia zaman pleistosen, banyak fauna dari kedua benua tersebut yang menyebar di Indonesia. Fauna yang berasal dari Asia menyebar di Indonesia bagian barat, sedang fauna yang berasal dari Australia menyebar di Indonesia bagian Timur. Setelah berakhirnya zama es holosen maka sebagian daerah dangkalan Sunda dan Sahul digenangi air dan menjadi laut. Sejak peristiwa ini, penyebaran fauna juga terhenti kecuali fauna Keadaan Iklim suatu DaerahCurah hujandan temperatur, sangat berpengaruh terhadap dunia tumbuh-tumbuhan. Keadaan ini secara tidak langsung mempengaruhi jenis-jenis fauna tertentu. Oleh sebab itu, baik secara langsung maupun tidak langsung, keadaan iklim suatu daerah berpengaruh terhadap persebaran fauna, perkembangan, serta kelangsungan hidup hewan sangat tergantung pada tersedianya jenis pakan yang diperlukan, hal ini sangat tergantung pada kondisi lingkungan di daerah setempat, terutama keadaan curah hujan dan Kegiatan ManusiaKegiatan manusia berperan dalam penyebaran fauna, baik melalui pembuatan keadaan lingkungan yang sesuai maupun dengan cara-cara lainnya. Makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi makin tampak sekali pengaruh tersebut. Misalnya dengan mendatangkan ternak ataupun unggas yang dipandang produktif dari negara lain untuk dikembangbiakkan di Indonesia, sehingga dapat diperoleh jenis-jenis unggul. Upaya bersifat untuk pembibitan, penyilangan, maupun manusia yang dimaksud pada paragraf di atas adalah kegiatan yang bersifat positif. Selain itu, ada pula kegiatan manusia yang berpengaruh negatif, misalnya perburuan terhadap jenis fauna tertentu, baik karena dianggap merugikan kehidupan manusia maupun ada sebab lain. Akibat dar kegiatan semacam ini menyebabkan perubahan penyebaran secara alamiah, dapat pula berakibat semakin berkurangnya jumlah populasi jenis fauna tertentu. Adanya usaha-usaha untuk melestarikan jenis fauna tertentu , terutama yang telah dianggap langka, merupakan upaya untuk memperbaiki kondisi lingkungan hidup yang makin lama tampak semakin rusak.
WilayahBiogeografi Nearktik dibagi menjadi 4 bioregion yaitu timur, barat, Meksiko Utara, dan Canadian Shield. Masing-masing bioregion ini memiliki habitat lingkungan yang berbeda dan memiliki spesies tanaman dan hewan yang beragam.
Planet Bumi merupakan planet baca planet di tata surya yang kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam yang ada di dunia ini terdiri dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau tidak. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun tidak dapat diperbaharui masing- masing mempunyai manfaat yang berbeda- beda. Manfaat sumber daya alam ini sungguh tidak terkira, baik yang kita ketahui maupun tidak atau yang kita sadari maupun tidak. Beberapa contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah air baca jenis air, udara baca polusi udara, sinar matahari baca bagian bagian matahari, hutan baca cara menjaga kelestarian hutan , dan lain sebagainya. Sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui misalnya adalah barang- barang tambang, seperti minyak, timah, emas, perak, dan lain satu jenis sumber daya alam yang dapat diperbaharui di Indonesia adalah tumbuhan dan juga hewan atau yang sering kita sebut dengan istilah flora dan fauna. Flora dan fauna merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai harganya. Flora dan fauna selain menciptakan nilai keindahan, juga menciptakan keunikan bagi suatu negara. Pasalnya, flora dan fauna ini bisa dijadikan icon suatu negara. Flora dan fauna yang khas menjadi kekayaan tersendiri bagi suatu negara. Flora dan fauna khas berbeda- beda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Hal ini karena berbagai macam faktor yang meliputi negara tersebut. Misalnya Indonesia yang merupakan negara iklim tropis pasti mempunyai flora dan fauna yang berbeda dengan negara- negara yang tidak memiliki iklim tropis. Selain dipengaruhi oleh iklim, flora dan fauna khas di suatu negara juga dipengaruhi oleh berbagai hal seperti kondisi geografis, letak geografis baca letak astronomis Indonesia dan letak geografis dan lain sebagainya. Bahkan di satu negara pun antara satu daerah dengan daerah yang lain bisa mempunyai flora dan fauna yang berbeda- beda. Salah satu negara itu adalah dan Fauna di IndonesiaIndonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang ada di dunia. Indonesia mempunyai wilayah yang panjang dan luas dari Sabang hingga Merauke. Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi. Jadi, tidak hanya suku bangsa, adat istiadat, namun juga flora dan fauna. Flora dan fauna di Indonesia antara satu daerah dengan daerah yang lain berbeda- beda. Misalnya flora dan fauna yang ada di Pulau Sumatera berbeda dengan flora dan fauna di Papua. Oleh karena perbedaan inilah, maka Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah yang berbeda. Pembagian wilayah Indonesia berdasarkan perbedaan flora dan fauna ini dibagi menjadi tiga wilayah. Pembagian wilayah Indonesia berdasarkan perbedaan flora dan fauna adalah sebagai berikutWilayah Indonesia Barat Pembagian wilayah Indonesia yang pertama adalah bagian Indonesia barat. Wilayah Indonesia bagian barat ini meliputi Pulau Jawa dan juga Pulau Sumatera. Wilayah Indonesia bagian barat memiliki fllora dan fauna yang disebut dengan tipe Asiatis. Mengapa dinamakan demikian? Karena rata- rata flora dan fauna yang ada di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan juga Pulau Kalimantan ini mempunyai kemiripan dalam beberapa hal dengan flora dan fauna yang ada di Benua Asia. Nah, karena itulah mengapa flora dan fauna yang ada di wilayah ini dinamakan Indonesia TengahSetelah Indonesia bagian barat, selanjutnya adalah Indonesia bagian tengah. Wilayah Indonesia bagian tengah ini berada di sebelah timur wilayah Indonesia bagian Barat. Wilayah Indonesia bagian tengah ini meliputi Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara dan sekitarnya. Jika wilayah Indonesia bagian barat ini disebut dengan flora dan fauna tipe Asiatis, maka wilayah Indonesia bagian tengah ini disebut sebagai flora dan fauna tipe peralihan. Mengapa dinamakan tipe peralihan? Karena di Indonesia bagian tengah ini macam flora dan fauna khasnya memunyai sifat sedikit mirip dengan wilayah Indonesia bagian timur, namun juga mirip dengan wilayah Indonesia bagian barat. Maka dari itulah flora dan fauna di wilayah Indonesia bagian tengah ini disebut sebagai tipe Indonesia TimurSelain Indonesia bagian barat dan juga Indonesia bagian tengah, selanjutnya adalah wilayah Indonesia bagian timur. Wilayah Indonesia bagian timur ini meliputi wilayah Indonesia yang tidak termasuk ke dalam wilayah Indonesia bagian tengah dan wilayah Indonesia bagian barat. Jadi, wilayah Indonesia bagian timur ini meliputi Papua dan Maluku. Wilayah Indonesia bagian timur memanglah tidak terlalu luas. Wilayah Indonesia bagian timur ini mempunyai flora dan fauna yang khas. Karena letaknya yang lebih dekat dengan benua Australia, maka flora dan fauna wilayah ini dipengaruhi oleh wilayah Australia, sehingga dinamakan sebagai tipe itulah beberapa pembagian wilayah Indonesia jika dilihat dari segi persebaran flora dan faunanya. Masing- masing wilayah Indonesia ini mempunyai banyak sekali keunikan yang melekat pada wilayahnya. Keunikan atau ke khasan ini dipengaruhi oleh berbagai macam hal, mulai dari letak geografis, hingga karakteristik wilayah yang ada di masing- masing wilayah tersebut. Antara wilayah satu dengan wilayah lainnya dibatasi oleh suatu garis khayal yang dinamakan garis Weber dan juga Weber dan WallaceMungkin sebagian besar dari kita pernah mendengar mengenai garis Weber dan juga Wallace. Ya, dua garis ini sangat berhubungan erat dengan persebaran flora dan fauna yang ada di wilayah Indonesia. Jadi yang dinamakan garis Weber dan juga Wallace ini merupakan garis- garis khayal tidak nyata, dan hanya tampak di peta yang dibuat khusus yang memisahkan atau membagi wilayah Indonesia menjadi tiga bagian dilihat dari persebaran flora dan juga faunanya. Jika suat wilayah dibagi menjadi tiga bagian, otomatis garis yang memisahkannya ada dua. Nah, di Indonesia dua garis tersebut adalah Weber dan Wallace. Penjelasan mengenai masing- masing garis tersebut adalah sebagai berikutGaris WeberSalah satu garis khayal yang membagi Indonesia menjadi tiga bagian adalah garis weber. Garis Weber ini merupakan garis khayal yang membagi Indonesia menjadi bagian tengah dan juga bagian timur. Maka dari itu, garis ini terletak di antara Indonesia bagian tengah dan juga Indonesia bagian timur. Atau lebih tepatnya, garis ini digambar di antara pulau Sulawesi dan juga Pulau WallaceGaris yang satunya mendampingi garis Weber adalah Garis Wallace. Garis Wallace ini adalah garis yang membagi Indonesia menjadi wiayah tengah dan Indonesia wilayah barat. maka dari itu letak garis ini berada di tengah Indonesia bagian barat dan juga Indonesia bagian tengah. Garis ini digambar pada peta dengan posisi berada di antara pulau Kalimantan dan juga itulah kedua garis yang membagi Indonesia menjadi tiga wilayah menurut persebaran flora dan faunanya. Kedua garis tersebut tidak digambar lurus dari utara ke selatan, namun ada perbengkokan garis. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas menganai salah satu dari kedua garis tersebut. Garis yang akan kita bahas lebih lanjut adalah Garis Wallace merupakan garis hipotesis atau garis khayal yang memisahkan Indonesia bagian Tengah dan juga Indonesia bagian Timur. Mengapa garis ini dibuat? Karena terdapat perbedaan karakteristik flora dan fauna yang ada di daerah tersebut. Garis ini diberi nama sesuai dengan penemunya yakni Alfred Russel Wallace yang menyadari adanya perbedaan di antara flora dan fauna di daerah- daerah tersebut pada saat berkunjung ke Hindia Timur pada abad ke- 19. Alfred Russel Wallace ini mempelopori penyelidikan secara modern tentang Geografi hewan terlepas dari teori Darwin. Penelitian yang dilakukan oleh Wallace ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hewan di Indonesia bagian Barat dengan hewan di Indonesia bagian Wallace ini digambar melalui Kepulauan Melayu yakni antara Pulau Borneo atau Kalimantan dan Pulau Sulawesi, dan juga antara Pulau Bali dan Pulau Lombok. Keberadaan Garis Wallace ini juga tercatat oleh Antonio Pigafetta mengenai perbedaan biologis antara Filipina dan juga Kepulauan Maluku. Hal ini tercatat dalam perjalanan Ferdinand Magelland pada tahun 1512. Setelah itu ada perbaikan garis ini yang dilakukan oleh Weber, yakni di geser ke arah timur daratan Pulau Sulawesi.Letak Garis WallaceSudah disebitkan sebelumnya mengenai letak garis Wallace. Secara umum garis Wallace ini melintas melalui Kepulauan Melayu, yakni antara Pulau Kalimantan dan juga Pulau Sulawesi dan juga diantara Pulau Bali dan Lombok. Kawasan garis Wallace ini wesi dan sebagain Nusa Tenggarameliputi beberapa wilayah, diantara nya sebagai berikutPulau SulawesiKepulauan MalukuSumbaSumbawaLombokTimorNah, itulah beberapa kawasan yang berada di dalam atau yang dilalui oleh garis Wallace ini. Jadi, wilayah- wilayah tersebut merupakan wilayah yang masuk ke dalam tipe Asiatis ataupun tipe Peralihan. Garis Wallace ini mencakup beberapa wilayah khusus yang mempunyai hewan- hewan yang khas. Dan diantara wilayah- wilayah yang telah daerah disebutkan diatas, wilayah yang mempunyai binatang paling khas adalah Pulau Sulawesi. Beberapa binatang khas Sulawesi ini antara lain adalah Anoa atau sapi hutan, dan lain kawasan yang Berhubungan dengan Garis WallaceGaris Wallace yang merupakan garis pemisah antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian tengah menurut persebaran flora dan fauna, ternyata mempunyai beberapa kawasan penting yang berhubungan dengan garis tersebut. Kawasan- kawasan penting ini berupa paparan benua. Landas benua sendiri merupakan bagian dari lempeng benua baca lempeng tektonik yang panjangnya menjulur hingga ke bawah laut. Dengan demikian, kawasan ini ditutupi oleh air laut. Beberapa paparan benua yang berhubungan dengan garis Wallace antara lain sebagai berikutKawasan Paparan SundaKawasan paparan Sunda ini berada di sebelah barat dari garis Wallace. Paparan Sunda sendiri merupakan lempeng Bumi yang bergerak dari kawasan Oriental atau benua Asia yang letaknya di sebelah barat Garis Wallace. Garis Wallace sendiri merupakan garis yang digambar membujur di kawasan yang memisahkan antara Indonesia bagian barat dengan bagian tengah. Garis Wallace ini bergerak dari utara ke selatan antara pulau Kalimantan dan juga Sulawesi, serta antara Bali dan juga Lombok. Menurut keberadaan garis ini, maka kawasan yang merupakan zona Asiatis adalah adalah Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa dan juga pulau Paparan SahulDi Indonesia, ditemukan lebih dari satu jenis paparan benua. Jika sebelumnya kita mengenal paparan Sunda, maka yang selanjutnya adalah paparan Sahul. Paparan Sahul merupakan paparan benua yang berada di sisi timur dari Garis khayal Wallace. Dengan kata lain, paparan Sahul ini berada di sisi lain dari paparan Sunda. Paparan Sahul merupakan lempeng bumi yang bergerak dari kawasan Australesia atau Benua Wallacea atau Laut Dalam Kawasan Wallacea merupakan lempeng Bumi dari pinggiran Asia Timur yang bergerak di sela- sela garis Wallace dan juga Garis Weber. Kawasan Wallace aini mencakup pulau Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara dan juga Kepulauan Maluku. Di kawasan Wallace ini, ditemukan banyak flora serta fauna endemik yakni flora dan fauna yang hanya ditemukan di satu tempat yang bersangkuran dan tidak ditemukan di wilayah lain manapun di dunia. Jadi, di kawasan Wallcea ini memiliki kedua unsur baik dari kawasan Oriental maupun Australis. Kawasan Wallace ini juga disebut sebagai zona peralihan. Alfred Wallace mengemukakan pendapat bahwa laut tertutup es pada zaman es baca hujan es, sehingga tumbuhan serta satwa atau flora dan fauna dari kawasan Asia dan Australia dapat menyeberang dan berkumpul menjadi satu di Indonesia. Jika jenis Asia tetap lebih banyak ditemukan di bagian barat dan jenis Australia di bagian timur Indonesia, hal ini karena kawasan Wallacea sebenarnya dahulu merupakan sebuah palung laut yang sangat dalam, sehingga fauna kesulitan untuk melintasinya dan flora berhenti itulah beberapa pembagian daerah atau kawasan yang ada hubungannya dengan garis Wallace ini. Salah satu dari tiga kawasan tersebut juga berhubungan dengan garis satunya, yakni garis dan Fauna Garis Wallace atau Tipe AsiatisSebenarnya, mengenai jenis flora dan fauna yang berada di sekitar garis Wallace ini ada dua tipe, yakni tipe Asiatis dan juga tipe Peralihan. Hal ini karena memang garis Wallace ini membagi Indonesia ke dalam zona Asiatis dan juga Peralihan. Namun untuk flora dan fauna yang lebih khas, adalah tipe dan fauna tipe Asiatis sendiri merupakan flora dan fauna yang persebarannya di wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi pulau Sumatera, Jawa serta Kalimantan. Flora dan fauna tipe Asiatis ini mempunyai kemiripan dengan flora dan fauna yang tumbuh dan berada di benua Asia, maka dari itu dinamakan sebagai flora dan fauna tipe Asiatis. Beberapa jenis flora dan fauna tipe Asiatis antara lain sebagai berikutFlora Tipe AsiatisTumbuhan Meranti- merantianTumbuhan meranti- merantian atau yang mempunyai nama latin Dipterocarpus menjadi tumbuhan yang banyak tumbuh di wilayah Asiatis. Tumbuhan ini menjadi jenis epifit yang menjadi tumbuhan khas di wilayah Asiatis. Tumbuhan Meranti- merantian ini banyak di temukan di hutan hujan tropis yang banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian jenis rotanRotan menjadi salah satu tumbuhan yang paling berguna di Indonesia. Rotan ini ternyata menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang banyak terdapat di wilayah Indonesia bagian jenis nangkaNangka yang juga merupakan buah khas Indonesia, ternyata merupakan flora khas yang tumbuh di wilayah barat Indonesia dan merupakan flora tipe ArnoldiRafflesia Arnoldi merupakan flora endemik yang sangat terkenal di dunia. Flora ini merupakan flora yang hanya tumbuh di wilayah Sumatera dan Jawa. Tidak ada tempat lain yang ditumbuhi oleh tumbuhan ini. Rafflesia Arnoldi adalah semacam tumbuhan yang merambat dan tidak mempunyai daun. Tumbuhan ini hanya terdiri atas bunga saja dan mempunyai ukuran sangat besar. Oleh karena tidak punya daun, maka tumbuhan ini tidak bisa berfotosintesis sehingga merupakan salah satu jenis parasit yang merugikan tanaman lainnya yang Anggrek merupakan salah satu bunga khas Indonesia dan juga khas Asia. Bunga ini banyak ditemukan di hutan- hutan di Indonesia. Bunga Anggrek merupakan tanaman yang hidup menempel di tumbuhan lainnya. Meskipun hidup menempel di tumbuhan lainnya, namun pohon bunga anggrek ini mampu melakukan fotosintesis sehingga tidak akan mengambil jatah makanan tumbuhan lain. Dengan demikian anggrek tidak dianggap sebagai parasit. Ada salah satu jenis Anggrek yang juga menjadi flora endemik Indonesia. Bunga anggrek ini dinamakan Anggrek Tien Soeharto yang hanya tumbuh di daerah Tapanuli Utara, Sumatera tipe Asiatis yang selanjutnya adalah lumut. Berbagai jenis lumut banyak ditemukan di hutan hujan tropis yang memiliki udara lembab. Oleh karena itulah banyak lumut yang akan hidup. Berbagai jenis lumut ini juga merupakan flora khas cendawan juga merupakan salah satu jenis flora Asiatis yang ada di wilayah Indonesia bagian pakuanFlora tipe Asiatis yang tumbuh di wilayah Indonesia bagian barat banyak terdapat tanaman paku- pakuan. Berbagai jenis tanaman paku- pakuan ini merupakan tanaman khas atau flora tipe Asiatis yang tumbuh di wilayah JatiPohon jati merupakan salah satu tanaman khas Indonesia yang banyak tumbuh di pulau Jawa. Taman jati yang kaya manfaat ini ternyata merupakan tanaman khas dari Asia yang mempunyai ciri khas akan menggugurkan daunnya untuk mengurangi itulah beberapa jenis flora Indonesia bagian barat yang juga merupakan flora tipa Asiatis. Selain flora, juga ada tipe Asiatis merupakan fauna yang banyak tinggal di wilayah benua Asia. Beberapa contoh fauna tipe Asiatis antara lain sebagai berikutGajahSalah satu binatang yang terkenal banyak terdapat di benua Asia adalah gajah. Binatang besar ini juga hidup di wilayah Indonesia bagian barat. Di Indonesia sendiri gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera. Gajah Sumatera banyak diburu karena memiliki gading yang mahal jika dijual. Karena gadingnya yang banyak diburu, maka gajah Sumatera ini termasuk ke dalam binatang yang atau HarimauSelain gajah, binatang lainnya adalah macan. Macan atau harimau ini juga merupakan salah satu binatang khas Indonesia bagian barat. Macan ini merupakan binatang tipe Asiatis karena banyak terdapat di benua Bercula SatuSalah satu binantang langka yang dilindungi di Indonesia adalah badak bercula satu. Badak bercula satu ini merupakan banyak yang langka karena banyak diburu untuk diambil culanya. Cula badak ini berharga sangat mahal, maka dari itu banyak diincar oleh para yang merupakan binatang berkaki empat merupakan salah satu fauna tipe Asiatis. Banteng mempunyai dua tanduk besar yang ada di kepalanya. Banteng mempunyai kekuatan yang lebih kuat daripada sapi atau itulah beberapa contoh fauna tipe Asiatis yang banyak hidup di Indonesia bagian barat. Flora dan fauna tersebut merupakan kekayaan yang dimiliki Indonesia sehingga harus dilindungi.
Ydf3OK. 8o3t2yuvyp.pages.dev/2688o3t2yuvyp.pages.dev/5398o3t2yuvyp.pages.dev/4668o3t2yuvyp.pages.dev/2718o3t2yuvyp.pages.dev/1508o3t2yuvyp.pages.dev/6548o3t2yuvyp.pages.dev/5278o3t2yuvyp.pages.dev/70
hewan di indonesia mencerminkan posisi diantara daerah biogeografi